PESONA KALIBIRU YANG MANAWAN

RIFAN FINANCINDO

RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Adanya proyek pembangunan tanggul pengamanan pantai di Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara sepertinya membawa kesenangan tersendiri bagi warga setempat. Sebab dari proyek sepanjang 2.200 meter ini terdapat ruang terbuka publik.

Di sisi barat dari proyek ini memang dibangun ruang terbuka publik sepanjang 100 meter dengan total luas 3.000 meter per segi. Wilayah yang bakal menjadi taman ini memang belum jadi, namun bata blok berwarna merah, hitam dan kuning terlihat sudah tertata rapih.

Cantiknya Tanggul di Kalibaru, Bisa Prewedding Hingga Lihat SunsetFoto: Kementerian PUPR

Selain itu, rumput dan beberapa pohon kenari cilicis juga terlihat baru ditanamkan. Meskipun wilayah tanaman dibatasi dengan garis pengaman.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane T Iskandar mengatakan, meski belum sepenuhnya rampung banyak warga yang sering menghabiskan waktu di tempat itu. Mereka biasanya menghabiskan waktu di sore hari untuk santai sambil melihat sunset.

"Karena di sini juga terlihat sunset tapi serong. Sekarang lagi mendung saja, kemarin bagus sekali," tuturnya di Cilincung, Jakarta Utara, Selasa (15/8/2017).

Cantiknya Tanggul di Kalibaru, Bisa Prewedding Hingga Lihat SunsetFoto: Kementerian PUPR

Tak hanya itu, keindahan dari Tanggul Kalibaru ini juga menarik sepasang calon pengantin untuk melakukan foto pre wedding.

"Beberapa waktu kemarin ada yang izin prewedding di sini, mereka foto-foto di sini," tuturnya.

Iskandar menambahkan, nantinya ruang terbuka itu juga akan berisi taman bermain untuk anak-anak, hingga joging track. Diperkirakan taman tersebut akan selesai akhir tahun ini. Sementara untuk penyelesaian Tanggul Laut Kalibaru secara keseluruhan ditargetkan rampung pada semester I 2018. 
Ibu Kota DKi Jakarta terancam tenggelam. Untuk itu proyek Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN)/ National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) menjadi suatu keharusan.

Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mejelaskan, permukaan tanah Jakarta setiap tahunnya turun 2 cm sampai dengan 20 cm, rata-rata penurunannya mencapai 7,5 cm setiap tahunnya. Atas perhitungan tersebut diperkirakan pada 2020 sekitar 90% wilayah Jakarta bisa terendam banjir.

"Itu karena rob atau banjir dari air laut karena penurunan permukaan tanah. Pada 1990 12% dari Jakarta itu menderita banjir. Kita ramalkan 2020 90% akan tenggelam apabila tidak ada penanganan," tuturnya di Cilincing, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Proyek NCICD ini sebenarnya membentang di 3 provinsi yakni Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Namun sepanjang 20,1 km ditetapkan sebagai proyek tanggul laut darurat yang harus diselesaikan hingga 2019, hal itu berdasarkan kajian dari Bappenas.

Dari proyek yang berstatus darurat itu, Kementerian PUPR mendapatkan penugasan untuk membangun sepanjang 4,5 km yang terbagi menjadi 2 paket. Paket 1 tengah dikerjakan sepanjang 2.300 meter di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Penjaringan, Jakarta Utara, nilainya mencapai Rp 379 miliar. Progresnya sudah mencapai 59,3%.

Lalu untuk paket 2 berada di Kalibaru, Cilincing sepanjang 2.200 meter dengan nilai Rp 405 miliar. Progresnya sudah mencapai 57% dan ditargetkan selesai pada semester 1 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah