MENU ROTI YANG NIKMAT, JANGAN PAKSA ANAK ANDA

RIFANFINANCINDO

RIFANFINANCINDO - SEMARANG, Selain nasi goreng, roti jadi menu sarapan paling populer. Kalau olesan selai kacang dan selai buah membosankan, coba bikin variasi lain. 

Bahan utamanya roti tawar. Bisa yang loaf atau yang segi empat. Mau pakai kulit atau tidak tetap bisa enak diolah dengan paduan keju dan telur. Karena rasanya gurih, roti panggang ini enak dimakan selagi hangat. Bisa dicocol saus cabe jika suka dan tambahkan keju jika suka yang gurih kuat. 

Berikut ini 4 pilihan menu roti panggang dengan rasa gurih yang renyah. Mau pilih yang mana buat sarapan?

1. Roti Panggang Telur
Panggang roti seperti biasa tapi kali ini dengan wajan panas yang dioles mentega. lubangi bagian tengahnya. Lalu masukkan telur dan masak hingga matang sesuai keinginan.
Jangan lupa taburi keju smoked cheddar atau keju cheddar biasa yang diparut kasar. Lalu panggang hingga keju leleh dan nikmati selagi panas.

2. Cheezy Toast
Keju yang meleleh di tengah roti panggang bakal bikin ketagihan. Jenis roti bisa dipilih sesuai selera, roti biasa atau whole wheat. Keju sebaiknya pilih keju yang leleh jika dipanaskan. Seperti keju natrural, smoked cheddar atau keju mozzarella.

3. French Toast
Menu roti klasik gaya Prancis ini gampang dibuat. Yang penting rotinya diiris tebal lalu dicelup adonan telur dan susu serta sedikit gula. Mau dimakan dengan sirop maple, strawberry atau dengan scrambled egg juga bisa

Kadang kala, supaya anak makin pintar, kita minta anak untuk ikut berbagai macam les. Eits, tapi nggak bisa sembarangan, Bun. Sebab, kalau anak dipaksa ikut macam-macam les, ada dampak buruk buat mereka.

Kata psikolog anak Dr Rose Mini M.Psi., atau akrab disapa Bunda Romi, ketika anak dipaksa ikut les ini dan itu, anak jadi nggak niat untuk les. Lama-lama, anak bisa 'rontok' pertahanannya.

"Dalam artian nanti dia nggak mau lagi ikut les. Ngambek, nggak mau ikut les, disuruh les ada aja alasannya," kata Bunda Romi waktu ngobrol sama HaiBunda usai parenting class 'Stimulasi Multiple Intelligence untuk Batita' bersama Klinik dr Tiwi dan Merries di Casa Grande, baru-baru ini.

Makanya, kata Bunda Romi, sebaiknya kita kalau mau ikutkan anak les, ajak dulu dia ke tempat lesnya. Di sana, kita bisa lihat kira-kira anak mau nggak ya les di situ dan dia senang nggak sih. Karena, berkenalan atau melihat tempat lesnya bisa menimbulkan ketertarikan sendiri buat anak.

Lalu, apa perlu kita ikutkan anak ke berbagai les? "Nggak. Seharusnya dipilih salah stau karena nggak bisa semua les dikasih ke anak," kata Bunda Romi. 

Jangan lupa, Bun, pertimbangkan juga umur anak sama les yang mau mereka ikut. Termasuk frekuensi les dalam seminggu berapa kali penting juga diperhatikan. Dengan begitu, bunda dan ayah bisa menghitung dalam seminggu anak les berapa kali dan apakah anak masih punya waktu untuk dirinya sendiri.

Jadi, waktu anak nggak habis cuma buat les dan sekolah dan pastinya, anak masih bisa bermain dan mendapat hiburan. Selain itu, anak juga masih punya waktu pribadi untuk dirinya. Terus, gimana kalau kita ikutkan anak ke berbagai les untuk tahu di mana bakatnya? Bunda Romi bilang, apalagi kalau anak masih usia balita (di bawah lima tahun) nggak usah terlalu memutuskan anak akan dileskan untuk bakat ini atau itu.

Yang penting, pengalaman dia tentang semua stimulasi kecerdasan multiple bisa dialami. Kata Bunda Romi, nanti di suatu titik misalkan pas anak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), sudah bisa kelihatan nih mana bidang yang lebih dengan senang hati anak lakukan. 

"Mana yang lebih banyak dia lakukan pas di waktu luangnya, itu tanda-tanda dia tertariknya di bidang itu," ujar Bunda Romi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah