TERSANGKA PEMBACOKAN HERMANSYAH AHLI IT ITB DAN PELAKU SMS TERROR DI MALANG TERTANGKAP


PT RIFAN FINANCINDO

PT RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Dua pelaku pembacokan pakar telematika ITB Hermansyah ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok, semalam. Kedua pelaku diketahui berprofesi sebagai debt collector.
"Pelaku ditangkap di daerah Sawangan, Depok. Pelaku debt collector," kata Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Andry Wibowo.

Kedua pelaku bernama Laurens Paliyama (31) dan Edwin Hitipeuw (37).

Menurut Andry, polisi menangkap kedua pelaku berdasarkan keterangan dari Iriana, istri Hermansyah. 

"Kami mengetahui berdasarkan sketsa wajah yang didapat dari keterangan istri korban," katanya.
Polisi hingga saat ini masih memburu dua pelaku lainnya yang identitasnya telah dikantongi polisi.

Dikutip dari Detik.com, Wakapolresta Depok, AKBP Faizal Ramdhani menceritakan, usai kejadian pembacokan Minggu dini hari lalu, polisi langsung bergerak melakukan pengejaran. 

Hingga dini hari tadi, polisi mendapatkan informasi kedua pelaku tengah mengarah ke Depok.

"Kita dapat informasi bahwa tersangka ini dari Bandung akan pulang ke rumahnya di daerah Sawangan, dan kita sudah menunggu mobil yang kita identifikasi ini lewat, kita sergap di TKP tadi," kata Faizal.


Kedua pelaku saat itu menggunakan mobil Toyota Fortuner. Mereka kemudian diminta untuk tidak bergerak dan tiarap oleh tim Jaguar yang menyergapnya. 

Penyergapan ini sempat menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah pengguna jalan berhenti dan menonton penyergapan itu. 

Hermansyah yang merupakan saksi ahli dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) dibacok pelaku di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur.

Saat itu, dia bersama istrinya menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih hendak pulang menuju rumahnya di Depok.
AAW (53), pelaku SMS teror ke Polres Malang Kota memang beralamatkan di Desa Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Namun, dari hasil penelusuruan polisi, pelaku tidak tinggal di alamat tersebut. Dan sering tidur dari masjid ke masjid.

"Pelaku nomaden (pengembara), tidak punya tempat tinggal," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol Agung Yudha Wibowo, Selasa (11/7/2017).

Agung mengatakan, pelaku memang sesuai identitasnya tinggal di Desa Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Namun, saat dicek oleh anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, pelaku tidak tinggal di pemukiman tersebut.

"Kata Ketua RT setempat, yang bersangkutan tidak disana. Sudah tidak pernah terlihat dan keluarganya juga tidak disana," tuturnya.

Polisi pun menelusuri kerabat dari pelaku, dan menemukan alamat tempat tinggal anaknya. "Anaknya juga tidak tinggal di tempat itu. Tapi sudah ditemukann di alamat lain," ujarnya.

AAW mengirim SMS ke Polres Malang Kota menjelang upacara peringatan HUT ke 71 Bhayangkara, Minggu (9/7/2017). Isi SMS dari pelaku yang bekerja sebagai tukang servis kompor keliling itu bernada SARA dan mengancam akan membunuh polisi. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim yang dipimpin AKBP Boby Tambunan, meluncur ke Malang Kota memburu peneror. 

Pelaku dibekuk saat akan menservis kompor, pada Senin (10/7/2017) malam. Dari hasil interograsi, diduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan, sehingga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk dites kejiwaanya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah