Paralayang Dan Bulu Tangkis Mencapai Prestasi Gemilang

RIFANFINANCINDO


Rifanfinancindo - Semarang, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengapresiasi keberhasilan pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berhasil mencetak gelar hat-trick usai memenangkan kejuaraan Malaysia Open Super Series Premier 2017.

Sebelum di Malaysia, Marcus/Kevin juga memetik gelar di All EnglandOpen Super Series Premier 2017 dan India Open Super Series 2017. Ketiga gelar ini diraih Marcus/Kevin dalam tempo satu bulan. Ini adalah gelar kedelapan bagi pasangan yang baru berduet dua tahun belakangan ini.

Sebelumnya Marcus/Kevin sudah memenangkan titel juara di Chinese Taipei Grand Prix 2015, Malaysia Open Grand Prix Gold 2016, India Open Super Series 2016, Australia Open Super Series 2016, China Open Super Series Premier 2016, All England Open Super Series Premier 2017, India Open Super Series 2017.

“Luar biasa memang Marcus/Kevin, semangat dan konsistensinya dalam menghadapi setiap lawan,” kata Susy kepada Badmintonindonesia.

Hasil evaluasi Susy terhadap hasil yang diraih pemain Indonesia kurang lebih sama dengan hasil dari turnamen Eropa (All England dan Swiss Grand Prix Gold 2017), dimana sektor ganda putra dan ganda campuran masih menjadi sektor yang paling menonjol dan menjadi andalan.

“Target di Malaysia sudah tercapai, satu gelar dari ganda putra. Untuk di ganda campuran kami berharap bisa ada perbaikan setelah dari Malaysia, harus ada perubahan. Kita juga harus mempersiapkan diri menaikkan pasangan pelapis agar Owi/Butet tidak sendirian dalam mengemban tugas, khususnya di turnamen-turnamen besar,” jelas Susy.

“Untuk sektor lain saya lihat tunggal putra cukup baik, tapi masih butuh kematangan dan kerja keras lagi untuk meraih hasil yang lebih tinggi. Sedangkan di ganda putri, latihannya perlu ditingkatkan dan matangkan teknik, serta fisik yang lebih siap dan kuat agar lebih tahan dan lebih berani menghadapi lawan-lawan yang ulet,” ungkap Susy.

Usai gelaran Malaysia Open Super Series Premier 2017, para pebulutangkis Indonesia tengah bersiap untuk mengikuti ajang Singapore Open Super Series 2017, termasuk sang juara Marcus/Kevin,

Para 7-9 April lalu, 19 atlet paralayang Indonesia ambil bagian dalam seri kedua Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) di kota Vrsac, Serbia.

Keterlibatan Indonesia dalam ajang ini sekaligus merupakan persiapan menuju perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Tim paralayang Indonesia sudah tiba di Serbia pada 4 April dengan maksud untuk melakukan penyesuaian dan sekaligus berlatih.

Sayangnya, akibat cuaca yang kurang mendukung ditambah embusan angin yang tak menentu, membuat tim Indonesia baru dapat berlatih pada Jumat (7/4/2017) pagi.
Meski mendapatkan kendala cuaca, Indonesia mencatatkan hasil yang cukup memuaskan dalam kejuaraan di puncak sebuah bukti dengan ketinggian 300 meter itu.

Untuk katagori beregu, tim Garuda Prima 2 berhasil memperoleh satu medali emas. Sementara di katagori putri, Indonesia meraih satu medali emas dan satu medali perak.
Dalam accuracy paragliding (Paralayang Akurasi) ini para atlet terbang dari ketinggian tertentu dan diharuskan mendarat pada target berupa lingkaran berdiameter 22 centimeter.
Sang atlet harus menginjakkan kakinya pada alat khusus (electronic pad) yang terdapat titik bulat (dead center) berukuran sebesar koin Rp 50,

Nilai sempurna akan diperoleh seorang atlit apabila berhasil menginjak titik dead center itu.
PGAWC yang dimulai di Manado  merupakan rangkaian kejuaran yang diselenggarakan di berbagai negara di dunia.

Berdasarkan hasil seri pertama di Manado dan seri kedua ini, Indonesia menduduki peringkat atas dan memiliki peluang besar untuk menjadi juara dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK