BOOM !!! Bom Meledak Dari Truk Di Stockholm

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo - Semarang, Pelaku serangan truk di Stockholm, Swedia disebut sebagai simpatisan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pelaku yang seorang imigran asal Uzbekistan ini diidentifikasi bernama Rakhmat Akilov dan diketahui suka berpesta serta minum-minum. 

Seperti dilansir AFP, Senin (10/4/2017), kepolisian Swedia sejauh ini hanya mengidentifikasi pelaku sebagai pria asal Uzbekistan berusia 39 tahun. Pelaku diduga mengemudikan sebuah truk curian yang mengangkut bir ke arah keramaian di area pejalan kaki dekat pusat perbelanjaan Ahlens.

Insiden yang terjadi pada Jumat (7/4) sore waktu setempat ini, menewaskan empat orang, termasuk seorang bocah perempuan berusia 11 tahun, dan melukai 15 orang lainnya. Pelaku ditangkap kepolisian pada Jumat (7/4) malam di Marsta, kawasan pinggiran yang berjarak 40 kilometer dari Stockholm.
Identitas pelaku diungkapkan oleh media-media lokal Swedia, yakni Dailies Expressen dan Aftonbladet. Rakhmat Akilov disebut sebagai imigran asal Uzbekistan yang sempat bekerja sebagai pekerja konstruksi di Swedia. 

Menurut polisi, pelaku mengajukan izin tinggal permanen di Swedia sejak tahun 2014, namun ditolak pada tahun 2016. Pada Desember 2016, pelaku diberi waktu empat minggu oleh pihak imigrasi, untuk meninggalkan Swedia. Kasusnya diserahkan kepada kepolisian setempat sejak Februari 2017, karena pelaku masih tinggal secara diam-diam di Swedia. Sejak 27 Februari, pelaku menjadi buronan polisi karena tidak mematuhi perintah deportasi.

Berbicara kepada media lokal Aftonbladet, kolega Akilov menyebutnya sebagai ayah dari empat anak yang tinggal sendirian di Swedia, sedangkan keluarganya tinggal di Uzbekistan. Sang kolega yang enggan disebut namanya menyebut Akilov datang ke Swedia untuk bekerja agar bisa mengirimkan uang kepada keluarganya. 
Kepolisian Swedia, pada Minggu (9/4), menyebut pelaku 'menunjukkan simpati untuk organisasi ekstremis' seperti ISIS. Secara terpisah, media lokal Aftonbladet menyebut Akilov pernah memposting video propaganda ISIS pada akun Facebook-nya. 

Tidak hanya itu, Akilov juga menyukai atau 'like' foto-foto di Facebook tentang korban Bom Maraton Boston yang berlumuran darah. Media lokal Swedia lainnya, Dailies Expressen, menyebut beberapa kenalan Akilov di Facebook terkait dengan kelompok ekstremis Hizbut-Tahrir.

Namun terlepas dari ketertarikan pada ISIS, kolega Akilov menyebut sosoknya tidak terlalu religius. "Dia tidak pernah bicara soal politik atau agama. Dari yang saya ketahui, dia tidak salat lima waktu," tutur seorang wanita yang disebut sebagai kolega Akilov kepada Aftonbladet

Kolega Akilov justru menyebutnya gemar 'berpesta dan minum'. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut maksudnya. Mantan kolega Akilov lainnya menyebut dia kehilangan pekerjaan di bidang konstruksi pada awal tahun ini dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan merokok.

Pengawasan wilayah perbatasan pascateror di pusat perbelanjaan Drottninggatan, Stockholm, Swedia, akan diperketat. Perdana Menteri Swedia Stefan Lovfen menyebut pihaknya terus memburu pelaku teror itu.

"Saya telah memutuskan untuk memperketat pengawasan wilayah perbatasan kami," kata Lofven seperti dilansir dari AFP, Sabtu (8/4/2017).

Lofven yang sedang berkunjung di wilayah barat Swedia memotong kunjungannya untuk segera ke Stockholm. Dia mengatakan pengawasan ketat di wilayah perbatasan menunjukkan negaranya tidak takut ancaman teroris.

"Teroris ingin kita diliputi ketakutan, menginginkan kita mengubah perilaku, menginginkan kita agar hidup tidak biasa, tapi inilah yang akan kita lakukan. Sehingga teroris tidak akan pernah bisa mengalahkan Swedia. Tidak akan pernah," tegas dia.

Serangan di pusat perbelanjaan itu berlangsung pada pukul 13.00 GMT atau pukul 15.00 waktu setempat. Kejadian itu terjadi di sudut pertokoan dan Drottninggatan, kawasan pejalan kaki terbesar di kota itu. 

Lokasi peristiwa itu terjadi di atas pusat stasiun kereta bawah tanah Stockholm. Masyarakat yang berada di lokasi kaget karena tiba-tiba ada truk berkecepatan tinggi menabrak kerumuman pejalan kaki.

"Saya tidak bisa melihat orang yang menyetir, tapi kendaraan itu di luar kontrol. Saya lihat sedikitnya dua orang berlarian. Saya lari secepat yang saya bisa dari sana," ujar seorang saksi mendeskripsikan kejadian tersebut, seperti yang dilansir oleh AFP, Jumat (7/4). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah