Pada Wanita, Olahraga Terlalu Berat Bisa Ganggu Kesuburan



Rifan Financindo Berjangka Semarang - Olahraga teratur merupakan salah satu kunci meningkatkan peluang hamil. Namun hati-hati, jika olahraga yang dilakukan terlalu berat, kehamilan bisa lebih sulit didapatkan.

Dr Richard J. Paulson, direktur USC Fertility, University of Southern California mengatakan hubungan aktivitas fisik dan olahraga dengan kesuburan asngat erat. Olahraga teratur sesuai anjuran dapat membuat sel telur matang dengan baik dan memperbesar peluang kehamilan.

"Namun jika olahraga dilakukan secara terus-menerus dengan intensitas berat, tubuh akan mengalami stres dan membuat pembuahan sulit terjadi," tutur Dr Paulson, dikutip dari NY Times, Rabu (4/5/2016).

Hal ini umum terjadi pada atlet-atlet olahraga ketahanan seperti maraton dan triathlon. Dr Paulson mengatakan penelitian sudah membuktikan atlet dan wanita yang melakukan olahraga berat sulit mendapatkan kehamilan.

Studi yang diterbitkan jurnal Fertility dan Sterility pada tahun 2012 mendukung pernyataan tersebut. Dalam studi tersebut dikatakan wanita yang mengurangi frekuensi dan intensitas olahraganya dari berat ke sedang memiliki peluang hamil yang lebih besar.

Dr Raul Artal, pakar olahraga kehamilan yang juga anggota panel International Olympic Committee mengatakan para atlet cenderung lebih sulit hamil. Sebabnya, indeks massa tubuh mereka cenderung rendah untuk meningkatkan performa olahraga.

"Indeks massa tubuh di bawah 18 bagi atlet sudah tergolong rendah. Untuk bisa hamil, tubuh harus mampu melakukan ovulasi. Sementara olahraga dengan intensitas berat mencegah ovulasi dan mengurangi kualitas sel telur yang dihasilkan," tuturnya.

Oleh karena itu bagi wanita yang ingin mendapatkan kehamilan, Dr Artal menganjurkan agar frekuensi dan intensitas olahraga dikurangi. Selain itu, indeks massa tubuh harus berada dalam kondisi sehat, tidak lebih dan tidak kurang.

"Anjuran olahraga umumnya 150 menit per minggu. Namun jika Anda terbiasa melakukan olahraga berat, batasi jam olahraga hanya menjadi 5 jam atau 300 menit per minggu," tutupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK