Microsoft Perangi Terorisme di Dunia Maya



Rifan Financindo Berjangka Semarang -  Microsoft bergabung dengan sederetan perusahaan teknologi untuk memerangi terorisme di dunia maya (online).

Perusahaan mengakui, terdapat konten terorisme yang telah diunggah pada layanan konsumennya, di antaranya adalah Xbox Live dan Outlook Webmail.

"Saat ini, terorisme merupakan salah satu isu yang urgent bagi kita," demikian pernyataan Microsoft yang dikutip dari laman Telegraph, Selasa (24/5/2016).


Lebih lanjut, disebutkan pula, perusahaan yang didirikan Bill Gates ini juga akan bekerja sama dengan organisasi nonpemerintah untuk menawarkan naratif alternatif pada hasil pencariannya.Lebih lanjut, Microsoft juga meneguhkan komitmennya untuk mengurangi penggunaan teknologi untuk mempromosikan terorisme serta perekrutan kelompok tersebut.

Meski begitu, belum jelas strategi apa yang bakal digunakan Microsoft untuk anti terorisme ini. Perusahaan menekankan tak akan menyensor hasil pada mesin pencarinya, Bing.

"Kami akan menghapus tautan (link) yang terkait dengan konten terorisme dari Bing sesuai dengan hukum lokal setempat," kata Microsoft.

"Kami berharap kolaborasi ini akan membantu melindungi pengguna dari tindakan berkaitan dengan kekerasan dan terorisme," kata Microsoft.


Bagaimana dengan perusahaan teknologi lain?

Dalam upaya memerangi terorisme, Microsoft telah mengumumkan pendanaan bagi Hany Farid, seorang profesor di Dartmouth College, untuk mengembangkan sebuah teknologi pemindai dukumen, video, foto, dan audio dalam mengidentifikasi material terkait terorisme.
Sebelumnya, raksasa teknologi seperti Facebook, Google, dan aplikasi perpesanan aman Telegram telah melakukan pemantauan sekaligus menghapus konten terorisme pada masing-masing layanan.
Google misalnya, mengatakan akan menampilkan tautan antiradikalisme kepada mereka yang mengetik istilah pencarian ekstrimis ke mesin pencari. Sedangkan aplikasi Telegram menyebut telah memblokir lebih dari 600 saluran terkait ISIS sejak November lalu.
Facebook bahkan mendedikasikan dirinya untuk mengawasi sejumlah material yang mengandung terorisme.

Awal tahun ini, pengawas tim konten Facebook yang berkaitan dengan terorisme Monika Bickert, mengungkapkan kepada Telegraph, salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mencari pihak yang mendukung terorisme di dunia maya adalah dengan menemukan teman-teman mereka.

"Sehingga kami jadi sadar akan adanya akun yang mendukung terorisme, kami juga melihat akun-akun lain yang terkait dan segera menghapusnya," kata Bickert.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah