Harga Minyak Lompat 2%, Ini Penyebabnya



Rifan Financindo Berjangka Semarang - Harga minyak di pasar Asia pada awal pekan ini naik 2%. Penyebabnya adalah, kekhawatiran menurunnya pasokan dunia karena kebakaran hutan di Provinsi Alberta, Kanada.

Di Alberta terdapat kota Fort McMurray, yang merupakan penghasil minyak terbesar di Kanada. Kota ini disebut-sebut memiliki cadangan minyak terbesar ketiga di dunia.

Selain kebakaran hutan ini, pergantian Menteri Perminyakan di Arab Saudi juga menimbulkan spekulasi akan adanya perubahan kebijakan untuk menaikkan kembali harga minyak. Arab Saudi merupakan eksportir minyak terbesar dunia.

Pada hari ini, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,05/barel (2,3%) menjadi US$ 45,71/barel.

Kemudian harga kontrak minyak jenis Brent naik 85 sen/barel (1,9%) menjadi US$ 46,22/barel.

"Saya pikir kebakaran hutan akan menghambat ekspor minyak Kanada ke Amerika Serikat (AS), yang biasanya sebanyak 3,5 juta barel per hari," kata Analis, Carl Larry, dilansir dari Reuters, Senin (9/5/2016).

"Saya tidak yakin harga minyak bisa kembali ke US$ 80/barel, namun bisa ke US$ 50 dan di atasnya," imbuh Larry.

Harga minyak di kuartal I-2016 ini sudah naik 75% setelah sempat menyentuh tingkat tertinggi dalam 12 tahun di sekitar US$ 27/barel.

Pasokan minyak dunia masih terus berlebih, jumlah kelebihan pasokan ini mencapai sekitar 1,5 juta barel per hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah