Aussie Dollar Kembali Tertekan Pasca Data Australia



Rifan Financindo Berjangka Semarang - Aussie dollar telah mengalami pelemahan terhadap dollar AS setelah sempat berdiri di zona hijau. Hal tersebut terjadi akibat adanya hambatan pertumbuhan konstruksi Australia untuk periode kuartal pertama tahun ini.
Berlangsungnya perdagangan AUDUSD terpantau turun 0.08% dengan diperdagangkan pada level 0.7176 dimana pasangan ini telah terlihat bergerak menyentuh level low di 0.7174 dan level high di 0.7197. Pada index dollar AS, yang memperlihatkan performa greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya telah terpantau flat di level 95.59.
Aussie dollar kembali didera tekanan pelemahan terhadap dollar AS, pasca dirilisnya laporan hasil konstruksi Australia pagi ini. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Australian Bureau of Statistics menyebutkan bahwa hasil konstruksi Australia kuartal pertama tahun ini telah mengalami penurunan sebesar 2.6% setelah membukukan penurunan sebesar 3.6% di kuartal sebelumnya.
Sementara itu, di sesi sebelumnya pelemahan Aussie dollar muncul pasca pidato Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens yang menyebutkan dirinya saat ini tengah memfokuskan untuk menyusun kembali kerangka kebijakan moneter dalam mendorong pertumbuhan inflasi domestik.
Dirinya beranggapan bahwa dalam beberapa tahun kedepan pemerintah harus bekerja penuh dalam memperbaiki pertumbuhan fiskal. Kenyataanya pertumbuhan inflasi saat ini sangat rendah, secara teknikal hasil pertumbuhan masih di bawah target bank sentral.
Di tempat lain, laporan pasar perumahan Amerika juga terlihat menjadi faktor pendukung menguatnya dollar AS. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Sensus menyebutkan bahwa penjualan rumah baru di Amerika mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 619K untuk bulan April. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK