Wall Street Terperosok karena Aksi Ambil Untung




Rifan Financindo Berjangka Semarang - Pasar Saham Amerika Serikat (AS) turun tajam karena investor melakukan aksi ambil untung, menyusul rally yang terjadi baru-baru ini menjelang musim laporan kuartalan mendatang.
Setelah lonjakan 13 persen dalam tujuh minggu terakhir, indeks S&P 500 turun 1,01 persen, dengan 10 sektor mengalami penurunan tajam di perusahaan farmasi Allergan. Penurunan ini adalah yang pertama dalam enam sesi terakhir.
Emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500 akan melaporkan kuartal pertama mereka dalam beberapa minggu ke depan. Para analis memperkirakan pendapatan rata-rata emiten akan mengalami penurunan 7,1 persen dari periode tahun lalu, dengan sektor energi turun paling tajam.
"Konsensus umum adalah bahwa kita akan melihat penurunan pendapatan. Pertanyaan besar adalah seberapa besar mereka akan menurun?" kata Wakil Kepala investasi di Oakbrook Investments LLC, Peter Jankovskis, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (6/4/2016).
Dow Jones industrial average turun 0,75 persen menjadi 17.603,32 dan indeks S&P 500 kehilangan 20,96 poin menjadi 2.045, dan Nasdaq Composite turun 0,98 persen menjadi 4.843,93.
Di antara 10 besar sektor S& P, sektor utilitas, .SPLRCU, jatuh paling dalam sebesar 1,88 persen. Sementara sektor keuangan di indeks The S&P, .SPSY, turun 1,44 persen, dipimpin oleh Wells Fargo (WFC.N), yang kehilangan 2,04 persen.
Sekira 7,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebesar 7,3 miliar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah