Spot Merosot 12,1 Poin Ke Level US$1.248,30 Tertekan Penguatan Dolar AS
Rifan Financindo Berjangka Semarang - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun
pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena harga minyak yang lebih kuat
menyebabkan ekuitas dan dolar AS berbalik naik, meskipun data AS lebih
buruk dari perkiraan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk
pengiriman Juni turun 12,6 dolar AS, atau 1 persen, untuk menetap di
1.248,30 dolar AS per ounce. Emas berada di bawah tekanan, karena indeks
dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama,
naik 0,76 persen menjadi 94,77 pada pukul 18.10 GMT.
Emas dan
dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik
maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar
menjadi lebih mahal bagi investor. Emas diletakkan di bawah tekanan
lebih lanjut ketika indeks Dow Jones Industrial Average naik 178 poin
atau 1 persen pada pukul 18.10 GMT. Para analis mencatat bahwa ketika
ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor
mencari tempat yang aman.
Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas
AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun. Pedagang
secara hati-hati memantau reaksi pasar terhadap dua laporan yang dirilis
pada Rabu. Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Sensus AS
menunjukkan penjualan ritel turun lebih buruk dari yang diperkirakan 0,3
persen pada Maret, ketika para analis mencatat bahwa penjualan mobil
lemah, serta penjualan ritel di negara itu.
Emas tertahan dari
penurunan lebih lanjut karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan
indeks harga produsen juga turun lebih buruk dari yang diperkirakan 0,1
persen, sebuah tanda pergerakan deflasi. Para analis mencatat bahwa
ukuran ini dengan hati-hati diawasi oleh Federal Reserve AS untuk
inflasi, karena mengendalikan inflasi adalah salah satu mandat The Fed.
Mengingat
dua laporan terbaru itu, para pedagang percaya bahwa Fed akan menaikkan
suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan Komite
Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juli. Menurut alat Fedwatch CMEGroup,
probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50
persen ke 0,75 persen mencapai 18 persen pada pertemuan Juni 2016, dan
30 persen pada pertemuan Juli 2016.
Komentar