Spot Dibuka Menguat 20 Poin Ke 13.094




Rifan Financindo Berjangka Semarang - Bloomberg Dollar Index mengemukakan rupiah dibuka menguat 0,16% atau 21 poin ke Rp13.094/US$.

Pada perdagangan Selasa (12/4/2016) rupiah ditutup menguat 19 poin atau 0,14% ke Rp13.115/US$.

Isi catatan FOMC yang bernada dovish, masih direspons pasar uang sehingga terjadi pelemahan indeks dolar AS yang berkelanjutan.

Indeks dolar semakin tertekan dengan penguatan harga sejumlah komoditas, karena terkerek penguatan harga minyak mentah dunia yang naik secara signifikan menjelang pertemuan produsen minyak di Doha.

Lembaga Dana Moneter Internasional kembali memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global untuk 2017 menjadi 3,5%, menyusul pelambatan ekonomi China serta lemahnya harga minyak di negara berkembang seperti Brazil.

Dalam laporan terakhir World Economic Outlook IMF seperti dilansir Reuters pada Selasa (12/4/2016) dini hari, angka perkiraan tersebut lebih rendah 0,1% dibandingkan dengan pada Januari.

IMF juga memperkirakan pertumbuhan global tahun ini akan berada di angka 3,2%, turun dari perkiraan 3,4% pada Januari.

Selain pelambatan China dan harga minyak, laporan tersebut juga menggarisbawahi pelemahan ekonomi berkelanjutan di Jepang, Eropa, dan AS.

Maurice Obtsfeld, Kepala Ekonom IMF, mengatakan secara singkat, pertumbuhan yang lebih rendah berarti lebih sedikit ruang untuk toleransi kesalahan.

“Efek dari pertumbuhan yang kurang kuat dapat melemahkan permintaan, mengurangi lapangan kerja, dan memangkas potensi hasil produksi lebih jauh, menciptakan skenari stagnasi sekuler,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Rabu (13/4/2016).

Laporan IMF tersebut juga memangkas perkiraan pertumbuhan 2016 untuk Jepang menjadi 0,5%, AS menjadi 2,4%.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah