Investigasi Tabrakan di Halim, KNKT akan Panggil Kru Pesawat Batik Air


Rifan Financindo Berjangka Semarang - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki insiden tabrakan Pesawat Batik Air dan Pesawat TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Guna kepentingan investigasi, KNKT akan memanggil pilot dan awak pesawat Batik Air lainnya.

Hari ini KNKT berencana akan memanggil 4 petugas air traffic controller (ATC) terkait dengan insiden ini. Ada beberapa hal yang akan ditanyai pihak KNKT.

"Kita mau interview petugas ATC, ada 4 orang. Seputar prosedur untuk menghandle take off dan landing seperti apa, prosedur untuk memberikan clearance untuk pesawat yang bergerak di landasan seperti apa," ungkap Ketua KNKT Soerjanto, Selasa (5/3/2016).

KNKT pun juga akan mencari tahu informasi soal regulasi yang berlaku soal kontrol udara. Apakah petugas ATC memahami standard operational procedure (SOP) nya, dan akan dibandingkan dengan regulasi yang berlaku di tataran internasional seperti diatur oleh  International Civil Aviation Organization (ICAO).

Bukan hanya pihak ATC saja yang akan dipanggil oleh KNKT. Kru pesawat di Pesawat Batik Air tujuan Makassar yang terlibat dalam insiden juga akan dipanggil untuk diperiksa. Apakah mereka sudah menjalankan tugasnya sesuai prosedur yang berlaku.

"Awak pansti akan dipanggil, nanti dijadwalkan sendiri. Kan kami ada investigator in charge (IIC) nya. Jadi waktunya tergantung IIC itu," jelas Soerjanto.

Sementara soal teknis Pesawat TransNusa, KNKT berencana juga akan menyelidiki hingga perusahaan Ground Handling nya. Saat kejadian, pesawat ATR TransNusa sedang ditowing (ditarik) dengan traktor pushbacker milik PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) sebagai perusahaan ground handling yang bertugas untuk memindahkan atau reposisi pesawat. Itu menurut Soerjanto juga menjadi pihak yang berperan penting dalam penyelidikan.

"Semua yang terlibat, termasuk ground handling nya. Terus juga ada mekanik yang ikut di pesawat, soal prosedur taxi dan yang dilaksanakan seperti apa. Ada yang berbeda nggak dengan prosedur dengan pelaksanannya, termasuk dengan pabrik pesawat kita akan periksa," ucapnya.

Saat ini kedua pesawat sudah dievakuasi dari runway (landasan pacu) Bandara Halim. Kini keduanya ditempatkan sementara waktu di apron yang berbeda.

"Pesawat Batik di apron sebelah utara, satu lagi yang TransNusa di apron selatan," tutup Soerjanto. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah