Fakta-fakta Sadis Mutilasi Wanita Hamil Berselimut Asmara


Rifan Financindo Berjangka Semarang - Kuswayadi alias Agus (31), mendadak menghilang ditelan bumi sejak jasad Nur Atikah (33) yang kaki dan tangannya dimutilasi ditemukan di Tangerang. Aroma asmara menyeruak di balik pembunuhan sadis wanita hamil ini.

Nur Atikah ditemukan tewas di kontrakannya di Talagasari, Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu 13 April 2016 pukul 08.00 WIB. Kondisi wanita yang diperkirakan tengah mengandung 7 bulan ini sungguh menggenaskan. Jasadnya terbungkus kantong plastik.

Usut punya usut, polisi menemukan petunjuk penting berupa benda yang disimpan di dalam Al Quran. Polisi lalu bergerak memburu pelaku. Sejumlah saksi dimintai keterangan. Saksi-saksi berkicau Nur Atikah tinggal di kontrakan itu bersama seorang pria yang disebut-sebut sebagai suami sejak sebulan lalu. Pria ini mendadak menghilang sejak Nur Atikah terbunuh. 

Kemudian, kaki dan tangan Nur Atikah akhirnya ditemukan polisi di 4 titik yang lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian. Masing-masing potongan tubuh korban itu dimasukkan ke dalam kardus, lalu dibuang ke sungai.

Polisi menduga Kuswayadi alias Agus, 'teman sekamar' Nur Atikah terlibat dalam kasus mutilasi ini. Nur Atikah dan Agus diketahui pernah bekerja di sebuah rumah makan Padang di Tangerang. Nur Atikah berstatus janda dengan dua anak. Sedangkan Agus merupakan pria beristri. Keduanya juga disebut-sebut menjalin hubungan asmara. Sejoli ini tidak menikah, namun tinggal serumah.

Polisi menyatakan dugaan sementara pembunuhan ini bermotif asmara. Sedangkan janin yang dikandung Nur Atikah belum dapat dipastikan merupakan hasil hubungan dengan pelaku atau tidak karena masih harus menunggu hasil tes DNA. Kini, jejak-jejak pelarian Agus terus diburu hingga ke Sumatera Selatan.

Setelah mengeksekusi dan memutilasi Nur Atikah (31), Kusmayadi alias Agus (31), berupaya menghilangkan jejak-jejaknya. Pelaku bahkan membuang baju korban di sungai di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

"Baju korban dan SIM card dibuang di sungai di Cikupa," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada detikcom, Senin (18/4/2016).

Agus juga membuang potongan kedua tangan korban di dekat sungai yang sama, yang tidak jauh dari TKP pembunuhan. Sementara potongan kaki korban dibuang ke sungai.

"Dia membuang potongan tubuh korban pada Senin (11/4) pagi," imbuhnya.

Hasil visum luar menunjukkan Nur Atikah diduga tewas akibat kekerasan benda tumpul.

"Dari hasil visum luar ada bekas kekerasan benda tumpul di bagian kepala korban, tetapi untuk kepastian penyebab kematian korban kami masih menunggu hasil autopsi," jelas Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin. (18/4/2016).

Sementara itu, Herry mengungkap, selain kedua tangan dan kaki, kepala korban juga dimutilasi oleh pelaku. "Yang dimutilasi bagian kepala, tangan dan kaki," imbuhnya.

Polisi menyatakan, Agus memutilasi jasad Nur Atikah yang tengah hamil itu tanpa perencanaan. Hal itu dipastikan dengan temuan bahwa pelaku tidak menyiapkan alat untuk memutilasi korban.

"Belum ke arah perencanaan, karena dia cari alat untuk memutilasi setelah dia membunuh," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/4/2016).

Menurut Herry, unsur perencanaan memutilasi korban harus dipersiapkan sebelum membunuh korban. Termasuk dalam merencanakan alat-alatnya.

"Yang namanya perencanaan, berarti dia mempersiapkan segala sesuatu dari awal sebelum melakukan pembunuhan. Misalnya dia siapkan pisau, samurai kemudian merencakan di mana dia akan mengeksekusi korban," terang Herry.

Dari data yang dikumpulkan polisi di lapangan, perencanaan mutilasi itu tidak dilakukan oleh Agus. Persiapan itu baru dilakukan usai Nur Atikah tewas.

"Faktanya, setelah korban meninggal baru pelaku mencari kantong plastik, gergaji dan lain-lain untuk membuang tubuh korban," tambahnya.

Tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Kabupaten dan Polsek Cikupa memburu Kuswayadi alias Agus (31), terduga pelaku pembunuhan Nur Atikah (33) hingga ke Pulau Sumatera.

"Sekarang Kanit II Subdit Jatanras Kompol Ari Cahya Nugraha sedang ke Sumatera Selatan untuk mengejar Agus, terduga pelaku pembunuhan di Cikupa," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan, Senin (18/4/2016).

Sementara itu, Kapokdik Unit II Subdit Jatanras AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan petunjuk soal pelaku. Ada beberapa informasi penting dari Erwin, teman pelaku yang tempatnya ditumpangi pelaku setelah membunuh korban.

Asmara diduga jadi motif kasus pembunuhan dan mutilasi Nur Atikah.

"Sementara dugaannya motifnya karena asmara," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/4/2016).

Korban diketahui janda beranak 2 yang kemudian dititipkan kepada orangtuanya di Lebak, Banten, setelah ia bercerai dari suaminya. Para saksi di kontrakan korban sendiri, mengetahui korban tinggal satu kamar dengan Agus.

Polisi belum bisa memastikan janin yang dikandung korban merupakan hasil hubungan dengan pelaku. "Itu kami belum bisa pastikan karena harus menunggu hasil tes DNA," ujar Herry.

Kapolres Tangerang Kabupaten Kombea Irman Sugema mengatakan, Agus sudah memiliki seorang istri berinisial TA. Polisi juga telah memintai keterangan TA atas kasus suaminya itu.

"Semua saksi kami mintai keterangan, termasuk TA istri terduga pelaku," ujar Irman saat dihubungi secara terpisah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK