Cadangan Devisa Diprediksi Naik, Spot Makin Melaju

Rifan Financindo Berjangka Semarang - Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,39% atau 51 poin ke level Rp13.187 per dolar AS pada perdagangan Kamis (7/4/2016).
Selanjutnya rupiah menguat 0,37% atau 49 poin ke Rp13.189 per dolar AS. Penguatan rupiah pagi ini terjadi setelah mata uang Garuda itu melemah dalam tiga hari.
Adapun indeks dolar AS pagi ini terpantau melemah 0,06% atau 0,06 poin ke level 94,37.
Sebelumnya rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,12% ke Rp13.238 per dolar AS pada perdagangan Rabu (6/4/2016).
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,39% atau 51 poin ke level Rp13.187 per dolar AS pada perdagangan Kamis (7/4/2016).
Selanjutnya rupiah menguat 0,37% atau 49 poin ke Rp13.189 per dolar AS. Penguatan rupiah pagi ini terjadi setelah mata uang Garuda itu melemah dalam tiga hari.
Adapun indeks dolar AS pagi ini terpantau melemah 0,06% atau 0,06 poin ke level 94,37.
Nilai tukar rupiah masih bertahan menguat dengan naik 0,23% atau 31 poin ke Rp13.207 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menilai adanya peluang penguatan rupiah melihat harga minyak yang naik cukup tajam.
Rilis data persediaan minyak AS yang turun berhasil mendorong harga minyak Brent untuk naik 4% dini hari tadi.
"Cadangan devisa yang diumumkan hari ini juga diperkirakan naik sehingga berpeluang menambah sentimen penguatan terhadap rupiah," tambahnya.
Adapun dari pasar global, seperti yang diharapkan pasar, notulensi FOMC meeting dini hari tadi masih belum menunjukkan pertanda kenaikan Fed Fund Rate dalam waktu dekat. Merespon hal itu, indeks dolar AS turun walaupun hanya tipis.
Rupiah menguat 44 poin atau 0,33% ke Rp13.194/US$.
“Cadangan devisa yang diumumkan hari ini juga diperkirakan naik sehingga berpeluang menambah sentimen penguatan terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini.
“Harga Minyak di buka menguat pagi ini di harga US$37,76/barel, dan berimbas positif terhadap rupiah yang pagi ini juga di buka menguat di harga Rp13.187/US$,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (7/4/2016).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK