Analisa Komprehensif Komoditas



Rifan Financindo Berjangka Semarang - Minyak mentah naik cepat di sesi kemarin karena terlihat prospek permintaan yang solid setelah American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah mingguan menunjukkan penurunan yang lebih besar dari yang diharapkan sebesar1.070 juta barel, sedangkan stok bensin turun 400.000 barel, kurang dari yang diharapkan menjelang musim musim panas, dan sulingan turun sebesar 1,0 juta barel. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni naik 2% ke $44,80 per barel.
Hari ini para investor dan pelaku pasar juga menunggu laporan pemerintah AS yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan pada persediaan minyak mentah nasional dengan perkiraan sebesar 2,3 juta barel untuk pekan lalu. Awal pekan ini, penyedia informasi energi global Genscape, Inc melaporkan bahwa stok di Oil Hub Cushing di Oklahoma naik 1,5 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 22 April. Cushing, fasilitas penyimpanan minyak terbesar di AS, adalah titik pengiriman utama minyak NYMEX.
Di Intercontinental Exchange (ICE) London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni diperdagangkan antara $44,16 dan $45,82 per barel, sebelum ditutup pada $45,51, naik $1,19 atau 2,69% pada sesi tersebut. Setelah keuntungan yang solid, harga minyak dunia telah naik sekitar 40% sejak jatuh ke posisi terendah 12-tahun pada pertengahan Februari. Minyak mentah berjangka juga naik hampir 10% sejak pembicaraan pada pertemuan di Doha, Qatar berakhir sebelum waktunya setelah Arab Saudi menolak untuk membekukan produksi di tingkat Januari, kecuali Iran juga sepakat untuk membatasi output.
Dilaporkan pula bahwa pada bulan Juni, perusahaan minyak milik kerajaan yaitu Aramco akan mengapalkan 730.000 barel pada penyimpanan di prefektur Okinawa, Jepang untuk provinsi Shandong, China. Pada saat yang sama, Citigroup Inc mengatakan dalam sebuah catatan kepada investor bahwa kerajaan Saudi bisa meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari untuk mengakomodasi penjualan baru. Penambahan output tersebut akan meningkatkan produksi Saudi ke dekat waktu rekor tertinggi sepanjang masa, di atas 11 juta barel per hari.
Setiap lonjakan permintaan global dipandang sebagai faktor bullish untuk minyak karena pasokan terus melebihi permintaan dengan lebih dari 1 juta barel per hari. Lonjakan harga kemarin juga dipicu oleh persetujuan kabinet Saudi terhadap rencana untuk menawarkan 5% saham Aramco dalam penawaran umum perdana senilai $2 triliun. Penjualan sebagian saham Aramco merupakan bagian integral dari rencana komprehensif kerajaan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak pada tahun 2030. Dalam sebuah wawancara dengan jaringan al-Arabiya milik kerajaan Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman menunjukkan bahwa produksi nasional bisa tetap stabil, bahkan saat harga minyak bergerak di sekitar $30 per barel.
Sementara itu dari bursa komoditas lainnya, emas membukukan keuntungan ringan karena investor menunggu ulasan bank sentral di AS hari ini waktu AS dan bank sentral Jepang pada hari Kamis. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Juni naik 0,09% menjadi $1.244,55 per troy ounce. Perak untuk pengiriman Mei naik 0,41% ke $17,180 per troy ounce.
Investor terus menunggu pernyataan kebijakan moneter dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), keputusan suku bunga ketiga sejak kenaikan suku bunga bersejarah mereka pada bulan Desember 2015. Fed masih menjaga patokan federal funds ratedi level saat ini antara 0,25 dan 0,50% di masing-masing dua pertemuan pertama tahun ini. Bulan lalu, voting FOMC adalah 9 banding 1 untuk tetap menjaga tingkat suku bunga tidak berubah, dengan Presiden Fed Kansas City Esther George sebagai satu-satunya anggota dewan yang menginginkan ada peningkatan.
Pada sesi kemarin sebagian besar investor juga mengabaikan survei dari CNBC, yang menunjukkan bahwa 48 ekonom dan fund manager memperkirakan Fed akan menunda waktu kenaikan suku bunga berikutnya dari bulan Juni sampai Agustus. Pada bulan Maret, FOMC menurunkan harapan untuk tahun ini dari suku bunga dari 4 menjadi 2 kenaikan, di tengah headwinds terus-menerus yang menerpa pasar keuangan global. Setiap kenaikan suku bunga oleh Fed tahun ini dipandang sebagai pukulan bearish untuk emas dan perak yang harus berjuang untuk bersaing dengan aset yang memberi yield tinggi.
Analisa teknikal hari ini
MINYAK MENTAH
Harga minyak mentah (WTI crude) semakin stabil menanjak dan meninggalkan fase konsolidasi yang terjadi selama tiga hari terakhir. Di sesi kemarin harga komoditas ini melonjak hingga 44.81 dan berakhir positif di 44.64, di atas level 50% Fibonacci retracement di 44.25, sebuah zona resistensi yang sebelumnya terus menghambat laju trend naik harga minyak mentah.
Pagi ini sejak pembukaan di 44.62 harga masih bergerak sangat tipis namun peluang ke arah atas masih terlihat besar. Pada grafik harian posisi harga tetap berada di atas support dinamis yang hari ini bertengger di area 42.50. Pada grafik 1-jam support dinamis di area 44.10 juga masih menopang potensi bullish. Selama tidak terjadi penutupan di bawah support intraday tersbeut, hari ini harga minyak mentah masih dapat melanjutkan perjalanan menuju target berikutnya di 45.75.
Support: 44.10, 43.05, 42.50
Resistance: 44.81, 45.75, 46.44

Saran Transaksi:
BUY di 44.20, SL di 43.20, TP di 45.75

PERAK
Di sesi kemarin harga perak (XAGUSD) naik tipis dari 16.82 ke 17.16 dan berakhir positif di level yang sama. Target koreksi pertama pada grafik harian yaitu level 23,6% Fibonacci retracement di 16.73 terbukti menjadi support yang kokoh dan akan menjaga peluang harga komoditas ini untuk terus ke arah atas atau setidaknya melanjutkan konsolidasi jangka pendek.
Potensi kisaran konsolidasi tersebut adalah 16.73 hingga 17.69. Hingga saat ini support lain berupa moving average yang hari ini berada di 16.68 juga belum tersentuh sejak harga mulai bergerak turun di pekan lalu. Kondisi tersebut menggambarkan para pembeli masih dominan di perdagangan komoditas ini. Seperti halnya pada perdagangan emas, hari ini para pelaku perdagangan perak juga sedang menunggu rilis pengumuman FOC pada Kamis dini hari nanti.
Support: 17.10, 16.73/68, 16.50
Resistance: 17.32, 17.69, 18.00

Saran Transaksi:
BUY di 17.10, SL di 16.80, TP di 17.60

EMAS
Harga emas (XAUUSD) hanya menanjak relatif tipis di sesi Selasa, bergerak naik dari 1231.15 ke 1244.70 dan ditutup positif di 1243.10. Para pelaku pasar masih mengambil sikap menunggu menjelang rilis pengumuman FOC pada Kamis dini hari nanti. Pagi ini harga mulai beranjak naik lagi dengan level tertinggi intraday sementara di 1246.05.
Hingga agenda yang ditunggu mayoritas investor dan pelaku perdagangan tersebut datang harga komoditas ini berpotensi untuk sideways di kisaran 1233.00 hingga 1249.00. Dengan volume perdagangan yang tipis dan rendahnya partisipasi pedagangan menjelang FOMC, harga emas akan kesulitan untuk menembus beberapa resistance pada grafik intraday. Namun data PDB Inggris dan Pending Home Sales pada sore dan malam nanti berpotensi untuk meningkatkan fluktuasi dan volatilitas pada harga emas.
Support: 1242.10, 1236.90, 1233.00
Resistance: 1246.05, 1248.65, 1253.75

Saran Transaksi:
BUY di 1243.00, SL di 1237.00, TP di 1248.50 (trailing hingga 1253.00)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah