Market Outlook 7 – 11 Desember 2015
Rifan Financindo Berjangka - Minggu lalu bursa pasar modal di
Indonesia terpantau kembali fluktuatif dengan bias bursa kawasan yang
melemah, sehingga secara mingguan bursa ditutup agak terkoreksi di level
4,508.45. Untuk minggu berikutnya ini (7-11 Desember) bursa akan
mengacu kepada arah dari bursa kawasan, berpeluang menguat di pembukaan
minggu, selanjutnya berpotensi secara bertahap menghampiri level 4700
kemungkinan pada jelang akhir tahun ini. Secara mingguan, IHSG berada
antara resistance level di posisi 4696 dan 4930, sedangkan support di
level 4396 dan kemudian 4207.
Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau
masih tertekan dengan US dollar walaupun mata uang Paman Sam ini di
pasar global sedang mengalami koreksi, di mana secara mingguan rupiah
agak melemah ke level 13,805. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang
diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,905 dan
14,235, sementara support di level 13,420 dan 13,240.
Untuk indikator ekonomi global, pada
pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting,
termasuk di antaranya pengumuman suku bunga bank sentral Selandia Baru
dan Inggris. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang
kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Core Retail Sales m/m dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
• Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing Production m/m Inggris pada Selasa sore; diikuti dengan rilis Official Bank Rate dari BOE (Inggris) yang diperkirakan bertahan di level 0.50% dan MPC Official Bank Rate Votes pada Kamis sore.
• Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis inflasi CPI y/y China pada Rabu pagi; kemudian pengumuman Official Cash Rate dari RBNZ Selandia Baru pada Kamis subuh yang diperkirakan turun 25 bp ke level 2.50%.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat mengalami pelemahan setelah ECB melonggarkan moneternya dengan memangkas suku bunga depositonya 10 bp menjadi minus 0.3%, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau melemah ke level 98.240. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau melemah pada 1.0594. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0525 dan 1.0465 sementara resistance pada 1.1096 dan kemudian 1.0340.
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat mengalami pelemahan setelah ECB melonggarkan moneternya dengan memangkas suku bunga depositonya 10 bp menjadi minus 0.3%, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau melemah ke level 98.240. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau melemah pada 1.0594. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0525 dan 1.0465 sementara resistance pada 1.1096 dan kemudian 1.0340.
Poundsterling minggu lalu terlihat
menguat ke level 1.5107 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar
antara level resistance pada 1.5340 dan 1.5515 sedangkan support pada
1.4855 dan kemudian 1.4565.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat
tipis ke level 123.18. Pasar di minggu ini akan berada di antara
resistance level pada 123.76 dan 125.26, serta support pada 122.22 serta
level 120.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level
0.7339. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7015
dan 0.6900, sementara resistance level di 0.7385 dan 0.7455.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di seputar tiga bulan terendah dengan koreksi pada akhir minggu setelah penurunan bunga depostio di ECB Eropa. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penurunan ke level 19504. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20020 dan 20665, sementara support pada level 19210 dan lalu 18640. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir sedikit menguat ke level 22235. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23420 dan 24135, sementara support di 21955 dan 20240.
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di seputar tiga bulan terendah dengan koreksi pada akhir minggu setelah penurunan bunga depostio di ECB Eropa. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penurunan ke level 19504. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20020 dan 20665, sementara support pada level 19210 dan lalu 18640. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir sedikit menguat ke level 22235. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23420 dan 24135, sementara support di 21955 dan 20240.
Bursa saham Wall Street minggu lalu
terpantau menguat dengan data lapangan kerja yang lebih baik serta
jelasnya perbedaan arah kebijakan antara the Fed dan ECB. Dow Jones
Industrial secara mingguan menguat 0.3% ke level 17,840.84, dengan
rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 17980 dan 18185,
sementara support di level 17200 dan 16730. Index S&P 500 minggu
lalu menguat 0.08% ke level 2,084.02 dengan berikutnya range pasar
antara resistance di level 2115 dan 2135, sementara support pada level
2015 dan 1970.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat dari level enam tahun terendahnya oleh melemahnya dollar AS di pasar dan berakhir dalam harga emas dunia yang naik ke level $1086.70 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1098 dan berikut $1140, serta support pada $1045 dan $1000. Di Indonesia, harga emas terpantau naik ke level Rp480,281.
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat dari level enam tahun terendahnya oleh melemahnya dollar AS di pasar dan berakhir dalam harga emas dunia yang naik ke level $1086.70 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1098 dan berikut $1140, serta support pada $1045 dan $1000. Di Indonesia, harga emas terpantau naik ke level Rp480,281.
Pasar investasi memang kerap bergerak
tak terduga dan sebagian orang akan menyebutnya sebagai “anomali”. Namun
demikian, kalau Anda rajin ikuti ulasan market outlook ini, yang diasuh
oleh pengamat dan pelaku pasar sesungguhnya, Anda kemungkinan besar
akan sependapat bahwa banyak prediksi pergerakan pasar yang terbukti
cukup akurat di kondisinya yang aktual. Bisa jadi, Anda sudah tersenyum
menikmati sejumlah profit investasi selama ini. Syukurlah bila demikian.
Bagi Anda yang belum menikmati profit investasi yang diharapkan, masih
ada banyak kesempatan di depannya. Bersamalah kami terus, karena seperti
Anda tahu, kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia
Vibiznews!
Komentar