IHSG Diprediksi Naik, Simak 7 Saham Pilihan

Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015).  Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin  atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Rifan Financindo Berjangka - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat menyambut akhir pekan ini. Hal itu terjadi asal ditopang dari pergerakan nilai tukar rupiah.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG kembali mengalami tekanan sesaat di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tekanan juga berasal dari harga minyak terus tertekan. Beberapa faktor ini menjadi pemberat dari pergerakan kenaikan IHSG.

Namun, William menilai, sejumlah rilis data ekonomi stabil ditambah paket kebijakan ekonomi yang sudah diluncurkan dapat menopang IHSG.


"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.425 dengan resistance 4.560. IHSG berpotensi kembali menguat," ujar William dalam ulasannya, Jumat (11/12/2015).

Sementara itu, analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi beli kembali oleh pelaku pasar membuat IHSG terlempar dari level terendah menuju di atas level resistance psikologis 4.500.

Yuganur merekomendasikan akumulai saham di sektor konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan dan properti untuk dapat menopang penguatan IHSG ke 4.500-4.600.

"IHSG akan bergerak di level support 4.420-4.370-4.295 dan resistance 4.550-4.620-4.720 pada Jumat pekan ini," kata Yuganur.

Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar seperti saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sementara William memilih saham PT PP Tbk (PTPP), BBNI, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar. Peningkatan momentum dalam pola perbaikan jangka pendek ke menengah dapat digunakan sebagai kesempatan untuk membeli. Ini sebagai antisipasi pergerakan selanjutnya menuju resistance sebulan terakhir di Rp 5.150-5.350.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di level pertama Rp 4.925, level kedua Rp 4,825, dan cut loss point Rp 4.725. (Ahm/Igw)*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK