Harga Minyak Sentuh Level Terendah dalam 6 Tahun
Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak
mentah berjangka merosot enam persen di awal pekan ini, dan menyentuh
level terendah dalam tujuh tahun setelah OPEC gagal untuk mengatasi
banjir pasokan minyak. Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) menguat
juga berdampapk terhadap harga komoditas.
Kedua jenis harga minyak mentah dunia mendekati level terendah pada
posisi Februari 2009. Hal itu mengingat reaksi lambat para produsen
negara penghasil minyak atau OPEC untuk mengatasi pasokan minyak yang
berlebih saat pertemuan Jumat pekan lalu. Dalam pertemuan itu tidak ada
kesepakatan untuk menurunkan produksi minyak.
"Yang penting dari pertemuan itu apakah ada setiap penurunan produksi
yang berarti AS, dan tampaknya tidak akan datang. Harga minyak akan
terus tertekan terutama West Texas Intermediade, karena itu harus ada
pemangkasan produksi," ujar Doug King, Direktur Merchant Commodity Fund
seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (8/12/2015).
Harga minyak West Texas Intermediate melemah US$ 2,32 menjadi US$
37,65 per barel. Angka itu merupakan level terendah sejak Februari 2009.
Sedangkan harga minyak Brent susut US$ 2,27 ke level US$ 40,73 setelah
menyentuh level terendah US$ 40,60 pada Februari 2009.
Sedangkan berdasarkan laporan badan informasi energi AS, kalau
produksi minyak AS jatuh dalam sembilan bulan. Total penurunan sekitar
116 ribu barel per hari. Produksi minyak OPEC mencapai lebih dari 30
juta barel per hari, hal ini semakin mendorong produksi sekitar 500
ribu-2 juta barel per hari yang melampaui permintaan.
Dolar AS menguat pun juga membebani harga minyak.
Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama ini didukung dari
data tenaga kerja AS menguat pada November 2015 dengan bertambah 211
ribu. Rilis data ekonomi itu semakin menguatkan rencana kenaikan suku
bunga bank sentral AS pada Desember 2015. (Ahm/Igw)
Komentar