Di Awal Desember, Wall Street Bukukan Kinerja Positif
Rifan Financindo Berjangka - Wall Street ditutup menguat pada hari
pertama perdagangan di Desember 2015 ini. Pada perdagangan sepanjang
pekan ini, perhatian dari pelaku pasar masih akan tertuju pada kebijakan
yang akan diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.
Mengutip CNBC, Rabu (2/12/2015), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat 168,43 poin atau 0,95 persen ke level 17.888,35. Standard & Poor (S&P) 500 juga naik 20,71 poin atau 1 persen ke level 2.101,11. Sedangkan Indeks Nasdaq terdongkrak 44,73 poin atau 0,88 persen ke level 5.153,39.
Mengutip CNBC, Rabu (2/12/2015), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat 168,43 poin atau 0,95 persen ke level 17.888,35. Standard & Poor (S&P) 500 juga naik 20,71 poin atau 1 persen ke level 2.101,11. Sedangkan Indeks Nasdaq terdongkrak 44,73 poin atau 0,88 persen ke level 5.153,39.
Di awal perdagangan, sebenarnya Wall Street sempat tertekan karena data
manufaktur AS tidak begitu baik atau di bawah perkiraan dari pelaku
pasar. Realisasi data manufaktur untuk November kemarin tercatat di
48,6, sedangkan ekspektasi analis dan pelaku pasar di level 50,5.
Realisasi tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir
bedada di bawah 50.
Namun di 30 menit menjelang penutupan, beberapa saham mampu menguat kembali sehingga indeks patokan membukukan kinerja positif.
Kepala analis The Lindsey Group, Peter Boockvar menjelaskan, realisasi data manufaktur tersebut cukup membuat kaget pelaku pasar mengingat selama ini the Fed cukup yakin dengan rencana kenaikan suku bunga setelah melihat realisasi data yang ada.
"Dengan kenyataan tersebut, data yang ada memang cukup untuk menaikkan suku bunga namun untuk bulan ini saja, sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya masih menimbulkan pertanyaan," jelasnya.
Seperti diketahui, the Fed memang memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga di Desember ini Setelah selama hampir 8 tahun suku bunga bertahan di level yang rendah.
Rencana kenaikan suku bunga tersebut akan dilakukan secara bertahap mengingat meskipun pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai pulih namun ada tantangan ekonomi global yang dipastikan juga akan berpengaruh kepada AS. (Gdn/Zul)
Namun di 30 menit menjelang penutupan, beberapa saham mampu menguat kembali sehingga indeks patokan membukukan kinerja positif.
Kepala analis The Lindsey Group, Peter Boockvar menjelaskan, realisasi data manufaktur tersebut cukup membuat kaget pelaku pasar mengingat selama ini the Fed cukup yakin dengan rencana kenaikan suku bunga setelah melihat realisasi data yang ada.
"Dengan kenyataan tersebut, data yang ada memang cukup untuk menaikkan suku bunga namun untuk bulan ini saja, sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya masih menimbulkan pertanyaan," jelasnya.
Seperti diketahui, the Fed memang memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga di Desember ini Setelah selama hampir 8 tahun suku bunga bertahan di level yang rendah.
Rencana kenaikan suku bunga tersebut akan dilakukan secara bertahap mengingat meskipun pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai pulih namun ada tantangan ekonomi global yang dipastikan juga akan berpengaruh kepada AS. (Gdn/Zul)
Komentar