Cisco, Dell, Intel dan Microsoft Bergabung dalam OpenFog Consortium
Rifan Financindo Berjangka - Untuk menjawab tantangan interoperabilitas atau kemampuan untuk
saling terhubung dalam pengembangan internet of things (IoT), baru-baru
ini, sejumlah partner pendukung IoT membentuk OpenFog Consortium.
Dalam pembukaan Internet of
Things World Forum 2015.di Dubai Trade Center, Dubai, Uni Emirat Arab,
Minggu (6/12/2015), disampaikan Cisco, Dell, Princeton University, ARM,
Intel dan Microsoft berada di dalam konsorsium ini.
Konsorsium ini diharapkan bisa
menjadi jembatan untuk memadukan teknologi dan solusi yang ditawarkan
oleh setiap perusahaan pendukung IoT sehingga bisa saling melengkapi dan
kompatibel satu sama lain.
Saat ini, Cisco sedang membantu
sejumlah kota yang mulai menggunakan platform data digital untuk
mengelola kota, seperti Kansas (AS), Adelaide (Australia), Hamburg
(Jerman), dan Bangalore (India).
Kota-kota ini sedang belajar merekam dan menganalisa data-data yang
sangat banyak dan besar dari sensor, kamera, dan perangkat mobile dengan
teknik fog computing.
Fog atau kabut
memungkinkan pengguna untuk menganalisa dan mengelola data secara lokal
dan mempercepat transaksi data karena proses tersebut tidak perlu lagi
dilakukan di cloud atau awan.
Melalui arsitektur terbuka yang dikembangkan oleh perusahaan
pendukung IoT, jaringan dan penyimpanan data serta kepemimpinan yang
baik, teknologi ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi IoT dan
menjadi standar pengembangan industrinya.
Sebelumnya, Cisco memprediksikan bahwa 40 persen data yang diciptakan dari IoT akan diproses dalam fog computing pada tahun 2018.
Senior Vice President and
General Manager Internet of Things Group Intel, Douglas Davis,
menekankan tentang pentingnya standar dan konsorsium ini dalam
memaksimalkan potensi IoT.
Sebagai proyek awal dari fog computing,
Davis mendemonstrasikan router pintar Cisco dengan inti dari Intel yang
diaplikasikan dalam operasional Kepolisian Uni Emirat Arab.
Router akan mengelola dan menganalisis data dari kamera dan sensor
yang dipasang di badan polisi maupun mobil polisi menjadi suatu
informasi.
Proses ini lebih cepat daripada data-data tersebut harus ditransfer
lebih dahulu ke awan (cloud). Hal yang sama juga bisa diterapkan dalam
pengembangan nursing home menyusul tingginya angka kaum lansia. Menurut
Davis, inilah yang bisa menjadi masa depan IoT.
Komentar