Harga Minyak Brent Menguat Ikuti Jejak Wall Street

Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak Brent ditutup naik 4 persen pada Selasa (Rabu pagi WIB) ditopang penguatan di pasar saham yang sukses mengangkat patokan harga minyak global menutup sebagian besar kerugian dari sesi sebelumnya.

Sementara harga minyak mentah AS tercatat turun tipis menanti laporan data stok minyak di Negeri Paman Sam. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah AS telah meningkat 200 ribu barel untuk pekan yang berakhir 4 September

Laporan persediaan mingguan API, yang biasanya dirilis Selasa, akan dikeluarkan pada Rabu karena adanya libur hari buruh pada Senin. Sementara laporan resmi dari pemerintah AS tentang stok mingguan akan ditunda sampai Kamis.

Harga minyak Brent naik pada Selasa karena pasar saham Eropa lepas landas merespons rilis pertumbuhan zona euro kuartal kedua yang menunjukkan penguatan. Penguatan harga minyak Brent setelah penguatan bursa saham Eropa merembet ke Wall Street.

Harga minyak jenis Brent ditutup naik US$ 1,89 menjadi US$ 49,52 per barel.Harga minyak mentah AS turun US$ 11 sen, atau hampir seperempat persen menjadi US$ 45,94 per barel.

Mengimbangi beberapa sentimen bullish di Brent adalah data campuran ekonomi China mengenai impor minyak mentah untuk Agustus. Data menunjukkan kenaikan 6 persen secara tahunan dan kenaikan 10 persen selama delapan bulan pertama, meski turun 13 persen dari Juli.

Hal lain yang juga membebani Brent yaitu potensi Iran untuk membanjiri pasar minyak dengan pasokan berlebih setelah pemerintahan Obama memperoleh dukungan lebih lanjut dari kongres dalam kampanyenya untuk mencabut sanksi nuklir berupa ekspor minyak mentah Teheran.

Harga minyak AS tertekan disebabkan penutupan kilang minyak terbesar milik Exxon Mobil Corp yang mengolah minyak 502.500 barel per hari di Louisiana, kilang.

Valero Energy Corp juga menutup unit hydrocracking dengan kapasitas 45 ribu bph di Port Arthur, Texas. Sementara itu  Phillips 66  telah mulai mematikan unit minyak mentah 182.000 bph untuk pemeliharaan, lebih cepat dari jadwal 11 September. (Ndw/Igw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah