IHSG Lanjutkan Koreksi, Cermati Delapan Saham

Suasana galeri Bursa Efek Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin  atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Rifan Financindo Berjangka- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) ditopang data ekonomi membaik masih membayangi laju IHSG.

"IHSG berpotensi lanjutkan koreksi. Masih belum ada sentimen positif yang mengangkat IHSG. Sentimennya masih berasal dari kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan kenaikan suku bunga bank sentral AS," ujar Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (11/8/2015).

Ia menambahkan, sentimen dalam negeri yang pengaruhi IHSG yaitu realisasi anggaran pemerintah masih minim. Dengan penyerapan anggaran masih minim belum berdampak signifikan ke pertumbuhan ekonomi. Karena itu, David menilai sebenarnya ada potensi pertumbuhan ekonomi lebih besar.

"IHSG akan bergerak di kisaran 4.700-4.790. Pelaku pasar sebaiknya wait and see karena masih ada potensi IHSG turun lagi, dan kalau mau masuk belum tentu dapat harga murah," kata David.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi jual pelaku pasar akibat nilai tukar rupiah tertekan terhadap dolar AS semantara membuat IHSG tertahan untuk melaju ke 4.900-5.050. "IHSG akan berada di level support 4.705-4.605 dan resistance 4.895-4.985-5.050," kata Yuganur.

Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan oleh pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Panin Life Tbk (PNLF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sedangkan David memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).

Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Sentimen negatif dari outlook fundamental yang telah diturunkan sudah cukup tercermin dalam koreksi harga sebelumnya. "Rekomendasi akumulasi untuk potensi kenaikan dari posisi oversold atau jenuh jual," ujar Yuganur.

Ia pun merekomendasikan masuk saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk di level pertama Rp 3.555, level kedua Rp 3.485, dan cut loss point Rp 3.430. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 3.820," kata Yuganur. (Ahm/Gdn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK