Harga Minyak Jatuh Picu Wall Street Melemah

(Foto: Istimewa)
Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah di awal pekan didorong harga minyak melemah sehingga menyeret saham energi ke level terendah dalam tiga tahun ini. Sentimen negatif lainnta dari data manufaktur China meningkatkan kekhawatiran terhadap ekonomi negara terbesar kedua di dunia itu.

Indeks saham Dow Jones melemah 0,52 persen ke level 17.598,2. Indeks saham S&P merosot 0,28 persen ke level 2.098. Hal ini juga diikuti indeks saham Nasdaq tergelincir 0,25 persen ke level 5.115,38.

Sektor saham energi menjadi salah satu sektor saham menekan di indeks S&P 500. Indeks sektor saham energi S&P 500 turun 2,01 persen ke level terendah sejak 2012. Hasil kinerja keuangan Exxon Mobil dan Chevron buruk membuat saham energi tertekan.

Penurunan kinerja itu lantaran harga minyak jatuh sehingga menunjukkan terjadi kelebihan pasokan minyak. Ditambah melambatnya permintaan di China. Tren harga minyak melemah ini menunjukkan kalau kinerja harga minyak paling lemah sejak krisis keuangan 2008.

Sementara itu, belanja konsumen mencatat keuntungan terkecil dalam empat bulan di Amerika Serikat. Sedangkan laju pertumbuhan di sektor manufaktur melambat pada Juli.

Kemudian aktivitas pabrik menyusut lebih dari perkiraan semula. Hal itu memberikan kekhawatiran terhadap ekonomi China sehingga menekan saham AS dan industri termasuk Apple. Hal itu lantaran penjualan Apple sebagian besar ke negara tersebut.

Sebuah laporan dari Canalys menunjukkan kalau pangsa pasar Apple susut di China pada kuartal kedua. Hal itu mendorong saham Apple turun 2,36 persen sehingga membebani indeks saham Nasdaq dan S&P 500.

"Ini sentimen bervariasi mulai dari saham energi, industri dan teknologi sehingga berdampak negatif ke bursa saham," kata Donald Selkin, Kepala Riset National Securities seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (4/8/2015).

Saham-saham yang menekan bursa saham AS antara lain saham Peabody Energy melemah 9,17 persen seiring pemerintah AS siap mengatasi gas rumah kaca dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Selain itu, saham Tyson Foods melemah 9,9 persen di awal pekan seiring perusahaan memangkas proyeksi laba. Sedangkan saham Tenet Healthcare naik 2,3 persen dipicu laporan kinerja kuartal II. Ada pun volume perdagangan saham mencapai sekitar 6,5 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham 7,1 miliar saham. (Ahm/Gdn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah