Harga Emas Terangkat Devaluasi Yuan
Rifan Financindo Berjangka- Langkah devaluasi mata uang China,
Yuan membawa berkah bagi harga emas. Harga logam mulia ini
diperdagangkan naik dan membukukan keuntungan untuk sesi keempat
berturut-turut usai terimbas keputusan mengejutkan China yang menurunkan
nilai mata uangnya.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 3,60 (3,2 persen) menjadi US$ 1.107,70 per ounce.
Cina adalah salah satu importir logam dan komoditas terbesar di dunia
dan kebijakan soal mata uang meningkatkan kekhawatiran tentang
kesehatan ekonomi negara ini. Saat ini, China menyumbang hampir
sepertiga dari permintaan emas global.
Harga terangkat karena pedagang emas memilih membeli emas yang
bertujuan untuk mengimbangi nilai tukar Yuan yang lebih rendah, sebagai
salah satu alasan logam mulia diperdagangkan lebih tinggi.
"Devaluasi Yuan bisa berarti bahwa investor China yang telah rugi di
pasar saham dan sekarang takut akan kelanjutan Yuan akan memilih untuk
membeli emas," tulis Richard Perry, Analis Pasar Hantec Markets, dalam
sebuah catatan melansir laman Marketwatch, Rabu (12/8/2015).
Untuk beberapa saat, pergerakan mata uang China ikut memunculkan
keraguan tentang waktu yang dipilih Federal Reserve menaikkan suku
bunganya, meski pasar telah mengantisipasi itu terjadi pada September.
Kenaikan suku bunga menjadi anugerah bagi pergerakan mata uang,
sementara penundaan kenaikan suku bunga akan dapat melemahkan dolar, dan
meningkatkan daya tarik komoditas denominasi dolar seperti emas.
(Nrm/Igw)
Komentar