Harapan Ada Kesepakatan Nuklir Iran Bikin Harga Minyak Jatuh

Harapan ada kesepakatan Amerika Serikat dengan Iran soal nuklir mendorong harga minyak melemah di awal pekan.
Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak turun lebih dari 1 persen di awal pekan setelah Amerika Serikat (AS) terus memberikan harapan mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran, Iran. Langkah itu bisa mendorong tambahan pasokan minyak ke pasar yang sudah berlebih.

Mengutip laman Reuters, Senin (Selasa pagi WIB), harga minyak Brent turun 1,5 persen atau sekitar 88 sen menjadi US$ 57,85 per barel. Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) susut 1 persen atau 54 sen menjadi US$ 52,20 per barel.

Kesepakatan Yunani dengan kreditor internasional soal dana talangan baru sekitar US$ 86 miliar hanya berdampak kecil ke harga minyak. Meski krisis utang Yunani juga menjadi salah satu faktor penekan harga minyak dalam dua minggu terakhir.

Harga minyak mentah tertekan dipicu dari penurunan harga bensin sekitar 4 persen. Dengan musim panas mendorong permintaan minyak bertambah. Di awal pekan, harga minyak mentah sempat jatuh hampir US$ 2 per barel setelah ada spekulasi Iran dan negara barat siap mengumumkan kesepakatan nuklir yang dapat mencabut sanksi barat terhadap ekspor minyak Iran.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menuturkan kedua belah pihak tidak akan mampu menyelesaikan pembicaraan pada awal pekan sehingga sempat mendorong harga minyak mentah lebih tinggi.
Namun, pasar minyak kembali jatuh setelah Gedung Putih menyatakan negosiasi akan berlanjut hingga tiba di kesepakatan akhir terhadap program nuklir Iran."Ada indikasi kalau kedua belah pihak ingin kesepakatan, dan ini menyebabkan aksi jual di pasar. Tapi harus diingat kalau kongres AS harus meninjau apa pun yang disepakati," ujar David Thompson, Wakil Presiden Direktur Powerhouse, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (14/7/2015).

Sanksi terhadap Iran telah menyebabkan ekspor minyak mentahnya ke bawah 1 juta barel per hari, turun dari 3 juta barel per hari pada 2011. Sementara itu, pasar minyak global tercatat surplus 2,6 juta barel per hari.Namun analis tidak mengharapkan ekspor minyak Iran akan pulih penuh sebelum 2016.

Kenaikan pasokan minyak diperkirakan bertambah 200 ribu barel per hari.Kelebihan pasokan minyak dan risiko ekonomi global yang meninggi mendorong prediksi harga minyak tetap rendah. Bank of America Merrill Lynch menyatakan kalau harga minyak mentah AS bisa segera di bawah US$ 50 per barel. Commerzbank menyatakan, harga minyak Brent di bawah US$ 50 per barel dan harga minyak mentah acuan AS di bawah US$ 50 per barel. (Ahm/Igw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK