Banjir Pasokan Picu Harga Minyak Melemah
Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak
dunia melemah di awal pekan ini seiring kekhawatiran pelaku pasar
terhadap pasokan minyak global berlebih sehingga menekan harga minyak
acuan Amerika Serikat (AS) di bawah US$ 60 per barel.
Harga minyak untuk pengiriman Juli turun 44 sen (0,7 persen) menjadi
US$ 59,52 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis Brent melemah US$
1,26 per (2 persen) menjadi US$ 62,61 per barel di bursa berjangka
London.
"Pelaku pasar sepertinya kehilangan harapan terhadap strategi negara
produsen minyak atau OPEC yang berhasil mendapatkan pangsa pasar dari
pesaing meski pengeboran minyak AS melambat terus berlanjut," ujar
Direktur Clipper Data, Matt Smith seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (16/6/2015).
Sementara itu, harga gas alam naik 5 persen di awal pekan ini karena
faktor cuaca sehingga mengangkat prospek permintaan. Badai yang terjadi
di Gulf Mexico pun berpotensi mengangkat harga gas seiring produksi dan
konsumsi energi tersebut berpengaruh.
Harga gas alam naik 13,9 sen (5,1 persen) menjadi US$ 2.889 per mbtu di bursa berjangka New York.
Di sisi lain, komisi perdagangan komoditas berjangka Amerika Serikat
menunjukkan aksi spekulasi pelaku pasar berlanjut terhadap harga minyak.
"Aksi jual terjadi terhadap 19.729 kontrak untuk minyak WTI pada 9
Juni. Pasar mengurangi aksi beli yang sudah jenuh," tulis Citi Futures.
Pelaku pasar menilai, aksi jual akan meningkat setelah 30 Juni. Hal
itu terjadi setelah ada kesepakatan soal nuklir Iran sehingga dapat
menekan pasar minyak. (Ahm/)
Komentar