Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Saham China Rebound Dari Level Terendah Empat Tahun

Saham China rebound dari level terendah empat tahun, dipimpin oleh perusahaan keuangan setelah tingkat suku bunga di pasar uang turun dan spekulasi bahwa pemerintah akan melonggarkan pembiayaan bagi pengembang untuk meringankan krisis kredit. Industrial & Commercial Bank of China Ltd dan PetroChina Co, yang memiliki dua bobot terbesar pada Indeks Composite Shanghai mancatat reli terbesar sejak 2010 di 15 menit terakhir perdagangan. China Vanke Co dan Poly Real Estate Group Co, melonjak lebih dari 6 %, memimpin indeks saham properti untuk kenaikan terbesar dalam empat bulan terakhir. Shanghai Composite naik 1,5 % menjadi 1,979.21 pada penutupan sesi, memperkecil kerugian menjadi 4,5 % selama minggu ini, penurunan terbesar sejak lima hari yang berakhir pada tanggal 22 Februari lalu. Indeks ini ditutup pada level terendah sejak Januari 2009 kemarin. Indeks CSI 300 menguat 1,9 % menjadi 2,200.64, sementara indeks Enterprises Hang Seng China naik 1,6 %. Indeks Shanghai me

Emas Reli, memangkas kuartal terburuk dalam Sembilan Dasawarsa

Blommberg, (28/6) - Emas rebound dari level terendah dalam 34 bulan terakhir, memangkas penurunan kuartal terburuk setidaknya sejak 1920, karena beberapa investor menganggap penurunan yang telah terjadi terlalu berlebihan. Spot emas naik sebanyak 1 % menjadi $ 1,212.38 per ons dan diperdagangkan di $ 1,206.10 pada pukul 2:38 siang di Singapura setelah turun ke $ 1,180.50, terendah sejak Agustus 2010. Penurunan harga sebesar 25 % sejak awal bulan April ini di tengah spekulasi the Fed AS akan mengurangi stimulus. Emas menuju kerugian tahunan terbesarnya dalam tiga dekade terakhir setelah bertahan selama 12 tahun karena the Fed memangkas biaya pinjaman ke rekor terendah untuk meningkatkan perekonomian. Investor mulai menjual emas dari exchange-traded product pada laju yang cukup cepat seiring stimulus bank-bank sentral di seluruh dunia yang gagal untuk memacu inflasi. Analis dari Morgan Stanley hingga Credit Suisse Group AG dan Goldman Sachs Group Inc memangkas per

Saham Jepang naik merespon data AS, Yen melemah

Bloomberg, (28/6) - Saham Jepang naik, dengan indeks Topix menandai rally tiga kuartal terbesarnya sejak 1972, setelah produksi industri mengalahkan estimasi dan harga konsumen menghentikan penurunan enam bulan terakhir. Saham juga setelah data ekonomi AS yang kuat memberikan dukungan kepada investor dan yen melemah. Nissan Motor Co naik 3,5 persen setelah data menunjukkan bahwa produksi dari produsen mobil Jepang di AS naik 36 persen tahun lalu. ReproCell Inc, sebuah perusahaan riset stem-cell, ditutup lima kali lebih tinggi dari harga penawaran umum perdana setelah tidak diperdagangkan selama dua hari. Sharp Corp melonjak 8,1 persen setelah produsen TV tersebut dan China Electronics Corp sepakat untuk membentuk perusahaan patungan. Indeks Topix naik 3,2 persen menjadi 1,133.84 pada penutupan di Tokyo. Ke-33 kelompok industri mengalami kenaikan. Indeks itu turun 0,2 persen bulan ini dan naik 9,6 persen untuk kuartal kedua. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 3

Bursa HK mulai dapatkan momentum kenaikan

Bloomberg, (28/6) - Saham-saham Hong Kong menguat, dengan Indeks Hang Seng mengurangi penurunan bulanan terbesarnya sejak Mei 2012 karena data AS yang optimis mendorong prospek ekonomi terbesar di dunia tersebut dan di tengah jaminan dari pejabat Federal Reserve untuk tidak akan segera mengakhiri upaya stimulus ekonominya. Saham-saham properti China turut menguat. Indeks Hang Seng naik 1,3 persen menjadi 20,702.49 pada pukul 13:11 siang waktu setempat dan siap untuk mencatat gain 2,1 persen selama seminggu. Enam saham menguat untuk setiap satu yang turun. Indeks tersebut menuju penurunan sebesar 7,5 persen bulan ini. Sementara, Hang Seng China Enterprises Index, bursa utama ketiga terburuk di dunia kuartal ini, naik 1,2 persen menjadi 9,266.52 dan menuju tengah tahun terburuk sejak 2008. Pasar saham Hong Kong akan ditutup pada tanggal 1 Juli untuk liburan nasional. 'Pasar telah menemukan bottom untuk jangka pendek,' kata Peter Lai, direktur penjualan dari DBS Vic

Minyak Mentah WTI Sedikit Berubah Setelah Gain Terbesar dalam Dua Bulan Terakhir Terhadap Data A.S

Bloomberg, (28/6) – Minyak mentah WTI diperdagangkan sedikit berubah pasca gain terbesarnya dalam dua bulan terakhir seiring sinyal pemulihan kondisi ekonomi AS yang mendorong  prospek demand terhadap  minyak. Brent premium hingga minyak mentah New York telah mendekati level terendahnya sejak Januari 2011. Harga berfluktuasi setelah menguat untuk hari keempat seiring dengan dirilisnya data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang melaporkan bahwa klaim pengangguran turun menjadi 346.000 pada minggu lalu dari revisi sebanyak  355.000 di periode sebelumnya dan Departemen Perdagangan mengatakan bahwa pembelian kebutuhan pokok rumah tangga, yang menyumbang sekitar 70 persen dari perekonomian, naik 0,3 % bulan lalu. Minyak mentah WTI untuk bulan Agustus turun sebanyak 22 sen, atau 0,2 %, berada dilevel harga $ 96,83 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 8:06 pagi waktu Singapura, setelah naik sebesar 1,6 % kemarin ke level harga $ 97,05, yang merupakan penutupan te

Emas Perpanjang Penurunan Menuju 34 Bulan Terendah di Kuartal Terburuk sejak 1920

Bloomberg (28/6) – Emas jatuh untuk hari kelima menuju ke level terendahnya dalam 34 bulan terakhir dan bersiap untuk penurunan kuartal terburuknya dalam setidaknya sebanyak Sembilan dekade yang berada ditengah spekulasi bahwa pihak the Fed akan mengurangi stimulus seiring dengan data ekonomi yang telah mengalahkan estimasi, sementara perak menuju penurunan kuartal terbesarnya sejak tahun 1980. Spot bullion tergelincir sebanyak 1.7% menuju ke level harga $1,180.50 per ons, yang merupakan level terendahnya sejak bulan Agustus 2010, dan ditransaksikan dilevel harga $1,192.80 pada jam 9:54 pagi di Singapura, harga-harga terjatuh sebanyak 25% sejak awal bulan April yang lalu. merupakan kemerosotan kuartal terbesar sejak tahun 1920, berdasarkan data Bloomberg.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-06-28/gold-extends-decline-to-34-month-low-on-worst-quarter-since-1920.html

Saham China Jatuh, Menuju Penurunan Mingguan terbesar selama Empat Tahun Terakhir

Bloomberg (28/6) – Saham-saham China terjatuh, memperpanjang penurunan mingguan terbesar terhadap Index acuan selama empat tahun terakhir, seiring dengan produsen bahan mentah yang jatuh sebelum dirilisnya laporan Index manufaktur minggu depan, sementara itu gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan dijadwalkan untuk berbicara dalam forum Lujiazui di Shanghai dari jam 9:30 pagi hari ini. Index Shanghai Composite jatuh sebanyak 1.1% menuju ke level angka 1,928.34 pada jam 9:34 pagi waktu lokal, telah bertambah turun sebanyak 6.9% dipekan ini, Index CSI 300 menurun sebanyak 0.8% menuju ke level angka 2,144.48, sementa Index Hang Seng China Enterprises di Hong Kong telah bertambah sebanyak 0.4%. Index Shanghai turun sebanyak 16% bulan ini, menuju kearah penurunan bulanan terbesarnya sejak bulan Agustus 2009, seiring dengan tingkat money market yang melonjak mencapai rekor dibulan ini, yang memicu kecemasan terhadap biaya kapital yang lebih tinggi akan memangkas pertumbuhan

Dolar menuju kenaikan minggu kedua terhadap Euro dan Yen

Bloomberg, (28/6) – Dolar menuju kenaikan minggu kedua berturut-turut terhadap euro dan yen sebelum dikeluarkannya data yang menunjukkan sentiment dari para  konsumen di AS yang lebih kuat dan kegiatan usaha terekspansi selama bulan ini. Penurunan euro memangkas keuntungan kuartalan terhadap pasangan utama menjelang pertemuan pertemuan Bank Sentral Eropa pada tanggal 4 Juli. Yen memperpanjang penurunan, karena pasar saham naik sehingga mengurangi permintaan safe haven. Dolar Australia dan Selandia Baru naik terbesar sejak 21 Juni di antara 10 mata uang yang dilacak oleh Indeks Korelasi Tertimbang Bloomberg pada spekulasi bahwa penurunan yang terjadi baru-baru ini telah terlalu cepat. 'Dolar masih dalam tren penguatan,' kata Yasuhiro Kaizaki, wakil presiden pasar global pada Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd di New York. 'Jika data AS terus kuat, dolar akan terus dibeli.' Dolar naik 0,2 persen menjadi 98,52 yen pada pukul 08:39 pagi di Tokyo dan

Ekonomi Jepang terakselerasi di bulan Mei

Bloomberg, (28/6) -- Ekonomi Jepang menguat pada bulan Mei karena produksi industri mencatat kenaikan terbesar sejak 2011 dan penjualan ritel naik serta harga konsumen menghentikan penurunan enam bulan terakhir, memperkuat dorongan untuk Perdana Menteri Shinzo Abe dalam upaya mengakhiri deflasi. Harga konsumen tidak termasuk makanan segar tidak berubah dari tahun sebelumnya karena pelemahan yen membuat biaya utilitas naik terbesar di hampir lima tahun terakhir, kata biro statistik di Tokyo hari ini. Output industri naik sebesar 2 persen dari bulan April, melebihi perkiraan rata-rata untuk kenaikan 0,2 persen dalam survei Bloomberg News terhadap para ekonom. Penjualan ritel naik sebesar 1,5 persen. Data tersebut memberikan bukti bahwa strategi reflationary dari Abe sudah memberikan hasil dan sekaligus memperkuat kampanya posisi politiknya untuk kemenangan pemilihan majelis tinggi bulan depan. Data tersebut juga dapat mengurangi tekanan terhadap Gubernur Bank of Japan, Ha

Index Nikkei Naik Seiring Pengurangan Stimulus the Fed

Reuters (28/6) – TOKYO – Index Nikkei Jepang telah memperpanjang gain menuju hari kedua pada hari Jumat ini, yang terbantu oleh pembelian di Wall Street terhadap optimism bahwa pihak the Fed tidak akan menahan acuan stimulus secara cepat. Index Nikkei telah naik sebanyak 1.2% menuju ke level angka 13,371.55, sementara Index Topix gain sebanyak 1.3% menuju ke level angka 1,113.28.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/28/markets-japan-stocks-idUSL3N0F400K20130628

Saham Asia Naik ditengah Peningkatan Ekonomi Jepang

Bloomberg (28/6) – Saham-saham Asia naik untuk hari ketiga, dengan Index acuan regional yang memangkas penurunan kuartal pertama dalam setahun, yang berada ditengah sinyal Jepang dan juga peningkatan ekonomi A.S serta jaminan terhadap upaya stimulus dari pihak the Fed. Index MSCI Asia Pacific naik sebanyak 0.8% menuju ke level angka 129.32 pada jam 9:17 pagi di Tokyo, sebelum dibukanya market di China dan Hong Kong. Saham-saham A.S telah mengalami reli seiring dengan dirilisnya laporan pada hari Kamis kemarin yang memperlihatkan anggaran konsumen A.S yang rebound. Sementara itu penjualan rumah yang tertunda telah melonjak menuju ke level tertingginya sejak tahun 2006 dajn juga klaim pengangguran telah menurun dipekan lalu.(tito)

Saham-saham Hong Kong menunjukkan kolepsnya sektor property - BNP

Bloomberg, (27/6) – Bisnis perumahan di Hong Kong mulai melesu dari perdagangan saham di Hong Kong sebelumnya seiring dengan jatuhnya saham properti di saat harga properti mendekati rekor tertinggi. Harga perumahan di Hong Kong, merupakan yang termahal di dunia, dan tetap tinggi bahkan setelah pemerintah memberlakukan pajak tambahan sebesar 15% pada bulan Oktober lalu untuk pembelian perumahan oleh perusahaan dan warga asing, dan berjanji untuk meningkatkan pasokan lahan guna membuat harga rumah menjadi lebih terjangkau. Penurunan saham properti menunjukkan bahwa harga properti pada akhirnya akan jatuh, kata Arthur Kwong, kepala ekuitas untuk Asia Pasifik dari BNP Paribas Investment Partners, yang mengelola sekitar $ 658 miliar. Cheung Kong, yang dikendalikan oleh orang terkaya di Asia, Li Ka-shing, dan Sun Hung Kai adalah diantara pengembang properti empat terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar. Harga rumah lebih dari dua kali lipat sejak awal 2009 karena ni

Saham Asia Menguat seiring Lambatnya Pertumbuhan AS terhadap Stimulus

Bloomberg (27/6) - Saham-saham Asia naik pada hari kedua setelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan di AS yang telah memicu spekulasi bahwa pihak the Fed A.S akan menahan diri dari langkah pengurangan stimulus. Index MSCI Asia Pacific naik 1,6% menuju ke level angka 128,15 pada pukul 12:33 siang di Tokyo, dengan lebih dari lima saham yang naik untuk tiap saham yang jatuh. Indeks tersebut turun sebanyak 13% hingga kemarin dari level tertingginya tahun ini pada tanggal 20 Mei yang lalu setelah Ketua Fed Ben S. Bernanke yang mengatakan bahwa pihak otoritas kemungkinan akan mulai mengurangi  stimulus jika ekonomi AS menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan. Indeks Topix Jepang naik sebanyak 1,5% dan juga Index Nikkei 225 naik 1,9 persen. Selain itu Indeks Kospi Korea Selatan melonjak sebanyak 2,8%. Indeks Taiex Taiwan naik sebanyak 1,1 % dan Index Straits Times Singapura juga menguat sebanyak 1,3 %. Sementara itu Index S & P / ASX 200 Austra

Saham Hong Kong Gain Hari Ketiga Terhadap A.S, Kecemasan di China Surut

Bloomberg (27/6) – Saham-saham Hong Kong naik untuk hari ketiga setelah pertumbuhan ekonomi A.S yang lebih lambat dari perkiraan telah memberi sinyal terhadap kemungkinan bahwa rekor stimulus akan dipertahankan dan berada ditengah spekulasi bahwa penurunan yang terakhir dikota itu telah terselesaikan. Index Hang Seng naik sebanyak 0.8% menuju ke level 20,508.76 pada jam 9:31 pagi waktu lokal, dengan tiga perusahaan yang meningkat untuk setiap ada yang jatuh, dalam acuan 50 anggota. Index Hang Seng China Enterprises naik sebanyak 1.2% menuju ke level angka 9,272.46, acuan tersebut merupakan performa terburuk keempat dari Index utama, yang telah mencapai rekor peningkatan terbesarnya sejak tanggal 2 Januari yang lalu dihari Rabu kemarin setelah valuasi yang ada terjatuh menuju ke level yang tidak terlihat sejak krisis keuangan global tahun 2008.

Laba industri besar China tetap tumbuh 2 persen

Marketwatch, (27/6) -- Biro Statistik Nasional China pagi ini merilis data yang menunjukan laba pada perusahaan industri besar China untuk bulan Mei naik sebesar 15,5% dari periode tahun sebelumnya. Laba pada perusahaan-perusahaan dengan ukuran baru yang disesuaikan 'kegiatan operasi inti' naik 8,8% dari tahun sebelumnya, 2,8 persen lebih lambat dibandingkan pada bulan April berdasarkan data tersebut. Pada periode Januari-Mei, laba industri secara keseluruhan naik 12,3% dari periode yang sama tahun 2012. (brc)

Nikkei Naik 1 Poin Terhadap Kecemasan Stimulus The Fed

Reuters (27/6) - TOKYO – Index Nikkei Jepang naik lebih dari 1% diawal hari Kamis ini, yang memantul setelah tiga hari penurunan berturut, setelah saham A.S yang bangkit terhadap kecemasan yang berkurang bahwa pihak the Fed akan mempertimbangkan kembali stimulusnya dalam jangka waktu dekat nanti. Index Nikkei naik sebanyak 1.1% berada dilevel angka 12,979.15 tepat setelah pembukaan, sementara Index Topix yang lebih luas telah gain sebanyak 1.2% menuju ke level angka 1,081.74.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/27/markets-japan-stocks-idUSL3N0F300G20130627

Saham Berjangka Asia Naik Pasca Revisi GDP A.S

Bloomberg (27/6) – Saham-saham Asia bersiap untuk memperpanjang sebuah rebound secara global dengan ekuitas berjangka dari Hong Kong hingga Sidney yang gain setelah pertumbuhan yang lebih lambat dari estimasi dalam ekonomi A.S yang memicu spekulasi bahwa pihak the Fed kemungkinan akan menahan diri dari pengurangan stimulus. Index Nikkei 225 Jepang yang ditutup dilevel angka 13,010 di Chicago dan kisaran 12,780 di Osaka, telah ditransaksikan dalam pre-market dilevel angka 13,020 pada jam 8:05 pagi waktu lokal, sementara Index Hang Seng Hong Kong telah bertambah sebanyak 0.5%. Kontrak pada Index S&P/ASX 200 Australia naik sebanyak 0.4% setelah tergulingnya Perdana Menteri Julia Gillard, sementara itu Index Standard & Poor’s gain kurang dari 0.1% mengikuti acuan A.S untuk peningkatan sebesar 1%. Index MSCI All-Country World melonjak sebanyak 0.9% dihari Rabu kemarin setelah Negara A.S merevisi pembacaan hasil dari pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang lebih rend

Saham Asia Naik di Belakang Data AS, Meredahnya Kecemasan Krisis Likuiditas China

Bloomberg, (26/6) -- Saham Asia naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah data ekonomi AS yang lebih baik mendorong  prospek  ekonomi terbesar di dunia dan China setelah bank sentralnya  berusaha untuk meredakan kekhawatiran krisis likuiditas.   Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9 % menjadi 126,17 pada pukul 05:48 pagi di Tokyo, dengan hampir dua saham naik untuk setiap satu saham yang jatuh. Indeks itu turun 13 % hingga kemarin dari awal tahun ini, tertinggi pada 20 Mei setelah Ketua Bank Sentral Ben S. Bernanke mengatakan bahwa pembuat kebijakan mungkin akan mulai menurunkan stimulus jika ekonomi AS menunjukkan perbaikan berkelanjutan, dan setelah tingkat suku bunga pasar uang di China melonjak ke catatan. Indeks, S & P / ASX 200 Australia naik 1,6 % dan Indeks  NZX 50 Selandia Baru meningkat 1,8 %. Indeks, Straits Times Singapura naik 0,5 %. Indeks Bursa Efek Filipina melonjak 5,7 %, menuju kenaikan terbesar sejak November 2008. Korea Selatan, ind

Index H-shares tandai gain terbesar sejak Januari

Hong Kong, Bloomberg (26/06) – Saham-saham Hong Kong menguat, dengan indeks perusahaan China menandai kenaikan terbesar dalam enam bulan terakhir setelah valuasi jatuh ke tingkat yang tidak terlihat sejak krisis keuangan tahun 2008. Saham juga naik setelah bank sentral China mengatakan akan menjamin stabilitas pasar uang di tengah krisis likuiditas. Hang Seng China Enterprises Index dari perusahaan China daratan naik sebesar 3,3 persen menjadi 9,164.64 pada penutupan Rabu, kenaikan terbesar sejak 2 Januari lalu Sementara, indeks acuan Hang Seng Index naik 2,4 persen menjadi 20,338.55. Hang Seng China Enterprises Index, juga dikenal sebagai indeks H-Share, telah jatuh lebih dari 20 persen dari tertinggi 1 Februari lalu, memenuhi definisi teknis terhadap pasar bearish. Kemarin bank sentral China mengatakan akan menjaga stabilitas di pasar uang. Tarif repo overnight negara itu naik ke rekor minggu lalu karena Perdana Menteri Li Keqiang berusaha untuk menekan aksi spekulati

Minyak Mentah WTI Jatuh seiring sisa Tumpukan Cadangan

Bloomberg (26/6) – Minyak WTI turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir pasca rilis data dari sektor industri yang memperlihatkan tumpukan cadangan minyak mentah A.S yang tersisa mendekati level tertingginya selama lebih dari 30 tahun terakhir. WTI untuk pengiriman bulan Agustus jatuh sebanyak $1.05 menuju ke level harga $94.27 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada dilevel harga $94.37 pada jam 3:07 siang, waktu Singapura, volume sekuruh kontrak berjangka yang diperdagangkan berada sebanyak 2% dibawah rata-rata 100 hari, kontrak tersebut naik sebanyak 14 sen menuju ke level harga $95.32 dihari kemarin, yang merupakan penutupan tertingginya sejak tanggal 20 Juni. Brent oil untuk settlement bulan April terjatuh sebanyak 0.8% sejumlah 76 sen menuju ke level harga $100.50 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange, sementara itu tingkat acuan Eropa berada dilevel premium sebanyak $6.30 bagi WTI setelah penut

Bursa Tokyo ditutup 1.04 persen lebih rendah karena yen

Tokyo, Telequote (26/06) – Bursa saham Tokyo ditutup 1,04 persen lebih rendah pada perdagangan Rabu, terbebani oleh penguatan yen dan kejatuhan saham di Shanghai yang didorong oleh sisa kekhawatiran tentang krisis likuiditas China. Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 135,33 poin menjadi 12,834.01, sedangkan indeks Topix turun 0,87 persen, atau 9,38 poin, di posisi 1,069.28. Bank sentral China mengatakan telah menyediakan uang untuk beberapa perusahaan pada hari Selasa guna meringankan krisis likuiditas yang melanda pasar keuangan negara itu dan meningkatkan kekhawatiran tentang ekonomi global. Langkah yang di ambil oleh Bank Sentral China terjadi hanya sehari setelah mengesampingkan menyediakan dana segar dan memerintahkan bank untuk menjaga likuiditasnya masing-masing. 'Penurunan Nikkei di bawah 13.000 seharusnya bisa menarik aksi dip-buying, tetapi sampai pasar China stabil, pembelian aktif masih terbatas.' Bursa saham Tokyo dibuka 1,41 persen lebih tinggi meres

Saham Berjangka Eropa Sedikit mengalami Perubahan

Bloomberg (26/6) – Index berjangka Ekuitas Eropa telah sedikit berubah setelah Index Stoxx 600 Eropa yang rebound dari enam bulan terendahnya pada hari Selasa kemarin, saham berjangka A.S jatuh, sementara saham-saham Asia meningkat. Index Euro Stoxx 50 yang akan berakhir masa berlakunya dibulan September nanti telah gain sebanyak 0.1% menuju ke level angka 2,542 pada jam 7:15 pagi di London, Index FTSE 100 Inggris naik sebanyak 0.3%, Index Stoxx 600 telah turun sebanyak 10% sejak tanggal 22 Mei yang lalu, ketika ketua the Fed Ben S. Bernanke berkomentar terhadap kemungkinan pengurangan pembelian obligasi, acuan tersebut telah jatuh sebanyak 4.8% pada kuartal ini, merupakan yang terbanyak sejak bulan September 2011, dengan membuat sedikit perubahan ditahun 2013. Index Standard & Poor’s 500 telah turun sebanyak 0.3% dihari ini, sementara Index MSCI Asia Pacific telah naik sebanyak 0.7%.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-06-26/european-stock-futures-are-little-cha

Emas pada harga termurah sejak September 2010

Gambar
Bloomberg, (26/6) -- Emas jatuh ke posisi terendah 33-bulan mengikuti data ekonomi AS yang lebih dari perkiraan, memperkuat kasus untuk the Fed mengurangi stimulus moneternya dan seiring dengan penguatan dolar. Spot bullion turun sebanyak 2,6 persen menjadi $ 1.244 per ounce, level terendah sejak 13 September 2010, dan berada di posisi $ 1,247.95 pada pukul 13:45 siang di Singapura. Harga telah kehilangan 22 persen sejak awal April, menuju kinerja kuartalan terburuk setidaknya sejak 1920, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Index Nikkei Melepaskan Gain Sebelumnya, Jatuh seiring Kecemasan di China

Reuters (26/6) - TOKYO – Index Nikkei Jepang jatuh sebanyak 0.9% pada hari Rabu pagi, meski terdapat upaya dari China untuk meredam kecemasan terhadap krisis pinjaman. Saham Shanghai sekali lagi berbalik lebih rendah dan turun sebanyak 1.3%. Index Nikkei sebelumnya naik sebanyak 1.7% terhadap data yang kuat dari A.S, gain di Wall Street dan sebuah pernyataan dari pihak bank sentral China, namun gain tersebut telah menguap terhadap kecemasan yang baru di China dan Index tersebut telah mengakhiri sesi pagi sebanyak 111.68 poin berada lebih rendah dilevel angka 12,857.66.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/26/markets-japan-stocks-idUSL3N0F20MT20130626

Saham Asia Turun dari Level Tertingginya, Shanghai Jatuh Lagi

MarketWatch (26/6) - HONG KONG — Saham-saham di Australia dan Hong Kong naik dihari Rabu ini seiring dengan sebuah dorongan yang positif dari Wall Street yang membantu terhadap sebuah rebound dari serangkaian penurunan, namun saham-saham yang ditransaksikan di Shanghai telah memperpanjang penurunan dan menarik banyak market saham regional turun dari level tertinggi hariannya. Index S&P/ASX 200 Australia melonjak sebanyak 1.5% setelah empat kali penurunan berturut, sementara Index Taiex Taiwan naik sebanyak 1.1% setelah mengalami penurunan dalam lima sesi sebelumnya. Index Hang Seng Hong Kong gain sebanyak 0.5% menuju ke level 19,947.71, yang turun kembali dibawah level angka 20.000 setelah dibuka diatas level tersebut.(tito) http://www.marketwatch.com/story/japan-stocks-lead-asia-rebound-after-losing-streak-2013-06-25

Saham China Menurun, dipimpin sektor Keuangan, Perusahaan Energi

Bloomberg (26/6) – Saham-saham China Jatuh, mengirim index Shanghai Composite menuju empat tahun terendahnya, seiring dengan saham disektor keuangan serta perusahaan disektor energi yang mundur. Industrial and Commercial Bank of China Ltd.(ICBC) telah memimpin sebuah acuan saham sektor keuangan menuju ke level terendahnya dalam enam bulan terakhir. Index Shanghai Composite turun sebanyak 1% menuju ke level angka 1,939.84 pada jam 9:44 pagi waktu lokal, menuju penurunan untuk hari keenam, Index CSI 300 tergelincir sebanyak 0.5%, acuan tersebut telah memasuki sebuah bear market pada tanggal 24 Juni setelah pihak PBOC yang memberi sinyal akan mempertahankan upaya untuk memangkas pemberian pinjaman yang spekulatif.(tito)

Yen Menghapus Penurunan Versus Mata Uang lainnya seiring Saham China Turun

Bloomberg (26/6) – Mata uang yen menghapus penurunan terhadap pesaing utamanya seiring dengan demand terhadap haven asset yang terdorong oleh penurunan ekuitas China untuk hari keenam, yang telah mengecewakan ekspektasi bahwa komentar dari PBOC akan meredam market. Mata uang Jepang tersebut menguat versus dollar, menghapus penurunan sebanyak 0.4%, seiring dengan Index Shanghai Composite yang tergelincir sebanyak 1.7%, sementara itu dollar mempertahankan lima hari gain terhadap euro sebelum dirilisnya sebuah laporan yang kemungkinan akan mempertegas pertumbuhan ekonomi A.S yang diselenggarakan pada kuartal pertama.(tito)

Emas menuju kinerja kuartalan terburuk sejak 1968

Bloomberg, (26/6) - Emas jatuh untuk hari ketiga, menuju kerugian kuartalan terbesar dalam lebih dari 40 tahun terakhir karena data ekonomi AS yang mengalahkan perkiraan, mendukung kasus untuk mengurangi stimulus dari Federal Reserve AS dan sejalan dengan penguatan dolar. Spot bullion menurun sebanyak 0,3 persen menjadi $ 1,273.76 per ounce, dan diperdagangkan di level $ 1,275.46 pada pukul 8:43 am di Singapura. Logam tersebut jatuh ke $ 1,269.46 pada tanggal 21 Juni lalu, yang termurah sejak September 2010. Harga telah kehilangan 20,2 persen sejak awal April, penurunan terbesar dalam data kuartalan yang dikumpulkan oleh Bloomberg sejak 1968 ketika emas diperdagangkan di sekitar $ 40. Pesanan barang tahan lama AS naik lebih dari perkiraan pada bulan Mei, sementara tingkat kepercayaan konsumen untuk bulan Juni melebihi proyeksi berdasarkan data yang dikeluarkan tadi malam. Ketua the Fed, Ben S. Bernanke mengatakan bulan ini bahwa bank sentral, yang membeli obligasi Treasu

Saham Hong Kong Bangkit, Shanghai Mundur

MarketWatch (26/6) - HONG KONG – Saham-saham Hong Kong dibuka lebih tinggi pada awal hari Rabu ini setelah terdapat sebuah dorongan yang kuat dari Wall Street dan juga market regional, meski telah terjadi perpanjangan terhadap penurunan di Shanghai yang membatasi peningkatannya. Index Hang Seng naik sebanyak 0.5% menuju ke level 19,948.72 diawal perdagangan setelah terdapat serangkaian penurunan yang terkini. Index Shanghai Composite China jatuh sebanyak 1.2% menuju ke level 1,936.44, pada puncak penurunan dalam 14 sesi dari 16 sesi terakhir, meski terdapat jaminan dari pihak pejabat PBOC terhadap tingkat pasar uang interbank, sebagian besar sektor perbankan berada dilevel yang lebih rendah di Shanghai, dengan saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd. yang tergelincir sebanyak 7.3% seiring dengan perdagangan saham tanpa hak kepada dividen, sementara itu saham-saham ICBC telah gain sebanyak 2.7% di Hong Kong.(tito) http://www.marketwatch.com/story/hong-kong-st

Saham Hong Kong Kemungkinan Bangkit Pasca Pergerakan China

Reuters (26/6) – Saham Hong Kong kemungkinan dimulai lebih tinggi pada hari Rabu ini setelah pihak bank sentral China yang meyakinkan market untuk menyediakan uang tunai kepada sektor perbankan yang sedang mengalami kekurangan, yang mengurangi kecemasan terhadap krisis perbankan. Pengumuman oleh pihak PBOC muncul setelah timbulnya gejolak yang melihat saham-saham China menguji 4 ½ tahun terendahnya dihari Selasa kemarin sebelum memangkas penurunan. Pada hari Selasa kemarin, Index Hang Seng telah membalikkan penurunan pada pertengahan hari sebanyak 0.4% untuk ditutup naik sebanyak 0.2%, sementara Index China Enterprises turun sebanyak 0.8%.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/26/markets-hongkong-stocks-preopen-idUSL3N0F11Z520130626

Index Nikkei Rebound Terhadap Dukungan Likuiditas, Wall Street Bangkit

Reuters (26/6) – TOKYO – Index Nikkei Jepang memantul dihari Rabu setelah China mengambil langkah untuk meredam krisis pinjaman, sementara sentiment tersebut juga mendapatkan sebuah dorongan dari rilis data A.S yang kuat serta gain pada Wall Street semalam. Index Nikkei telah naik sebanyak 1.6% berada dilevel 13,171.18, sementara Index Topix gain sebanyak 1.2% menuju ke level angka 1,092.02.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/26/markets-japan-stocks-idUSL3N0F200V20130626

Kekhawatiran China mereda, ekonomi AS menguat jadi dorongan kenaikan bursa Jepang

Bloomberg, (26/6) - Indeks Topix Jepang siap untuk menghentikan kerugian dua hari merespon data ekonomi AS yang mengalahkan estimasi dan meredanya kekhawatiran seputar krisis likuiditas China. Indeks Topix tercatat naik 1,2 persen menjadi 1,091.96 pada pukul 09:11 pagi di Tokyo, setelah jatuh 1,9 persen selama dua hari terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,5 persen ke 13,158.74. Indeks Topix turun sekitar 15 persen hingga kemarin dari dari hampir lima tahun tertinggi yang tercatat pada 22 Mei lalu, memangkas keuntungan tahun ini menjadi 25 persen. (brc)

Saham Berjangka Asia Naik Terhadap Data A.S seiring Yen Mendorong Eksportir

Bloomberg (26/6) – Saham berjangka Asia naik setelah rilis data A.S yang lebih baik dari estimasi yang mendorong pandangan terhadap kondisi ekonomi terbesar dunia serta kecemasan terhadap krisis uang tunai di China yang sudah mulai berkurang. Index Nikkei 225 Jepang yang akan berakhir dibulan September ditutup dilevel angka 13,170 di Chicago, yang naik dari penutupan dilevel angka 12,940 di Osaka, Jepang. Index tersebut ditransaksikan dalam pre-market berada dilevel angka 13,200 di Osaka pada jam 8:05 pagi waktu lokal. Sementara itu Index S&P/ASX 200 Australia telah meningkat sebanyak 0.6% dan Index New Zealand juga naik sebanyak 0.8%, Index Hang Seng Hong Kong juga gain sebanyak 1%.(tito)

Yen pulih, pasar saham Tokyo akhirnya tergelincir

Tokyo, Telequote (25/06) – Index saham Tokyo ditutup 0.72 persen lebih rendah pada hari Selasa mengikuti penguatan yen dan kecemasan seputar krisis likuiditas di China yang memicu aksi jual menjelang akhir sesi perdagangan. Index acuan Nikkei 225 ditutup 93.44 poin lebih rendah pad aposisi 12,969.34 dan Index Topix tergelincir 1.01 persen atau 10.98 poin ke posisi 1,078.66. Setelah, pembukaan yang relative sepi, aktivitas meningkat setelah yen mengalami depresiasi disamping kejatuhan Wall Street (Senin) yang dimotori oleh aksi selloff di Treasury dan kecemasan seputar krisis likuiditas di perbankan China. Namun, gain pagi akhirnya terkikis karena yen berangsur pulih dan membawa dolar kembali ke 97.48 yen di perdagangan siang dari posisi 97.74 yen di perdagangan New York Senin sore. Nikkei 225 berlanjut melemah setelah saham-saham di Shanghai menambah 5.30 persen kerugian hari Senin karena ketakutan seputar krisis likuiditas pasca PBoC (bank sentral China) menghimbau per

Yen Naik Dari Dua Minggu Terendah Mengikuti Penurunan Ekuitas

Yen menguat dari dua minggu terendah terhadap dolar AS karena saham di Asia merosot untuk hari kedua di tengah kekhawatiran krisis likuiditas di China yang akan mengekang pertumbuhan ekonomi , mendukung permintaan untuk aset haven . Yen menguat untuk hari kedua dengan sejumlah bankir bank sentral AS yang dijadwalkan untuk berbicara minggu ini setelah dua presiden federal reserve kemarin menekankan kebijakan yang masih akomodatif . Inde ks Dolar sedikit berubah setelah naik selama empat hari sebelum rilis laporan ekonom yang akan menunjukkan kenaikan pada tingkat pesanan barang tahan lama dan harga rumah . Yen menguat 0,2 % menjadi 97,52 per dolar pada pukul 8:24 pagi di London setelah menyentuh angka 98,70 kemarin , yang terlemah sejak 11 Juni. Mata uang Jepang berada 0,1 % lebih kuat di 128,13 per euro . Sementara, Dolar sedikit berubah pada $ 1,3138 per euro . (riko)

Saham Berjangka Eropa Naik Menjelang Rilis Data Perumahan A.S

Bloomberg (25/6) – Index saham berjangka Eropa naik menjelang rilis data yang dapat memperlihatkan pesanan terhadap barang tahan lama dari Amerika serta penjualan sektor perumahan baru yang mengalami peningkatan dibulan Mei yang lalu, selain itu saham berjangka A.S naik, sementara saham-saham Asia tergelincir. Index Euro Stoxx 50 yang akan berakhir dibulan September nanti telah gain sebanyak 1.4% menuju ke level 2,545 pada jam 7:45 pagi di London, Index Stoxx Europe 600 telah memasuki sebuah koreksi, yang telah melonjak sebanyak 11% sejak tanggal 22 Mei, ketika ketua the Fed berkomentar pada kemungkinan terhadap pengurangan pembelian obligasi, acuan ekuitas tersebut sedang menuju kepada sebuah penurunan dibulan Juni sebesar 8.4%, yang merupakan penurunan bulanan terbesar sejak bulan Agustus 2011. Sementara itu kontrak pada Index FTSE 100 Inggris telah bertambah sebanyak 1.1%, Index Standard & Poor’s 500 telah naik sebanyak 0.5% dan Index MSCI Asia Pacific turun seban

Produksi emas China diprediksi naik 10 persen

Bloomberg, (25/6) - Output emas di China, produsen terbesar di dunia ini kemungkinan akan naik hampir 10 persen tahun ini ke rekor tertinggi meskipun harga bullion mengalami kemerosotan tajam, kata Asosiasi Pertambangan China. Output akan naik menjadi sebanyak 440 metrik ton, kata Wang Jiahua, wakil ketua eksekutif dari Asosiasi Pertambangan China. Negara yang telah melampaui Afrika Selatan sebagai produsen emas terbesar pada tahun 2007 lalu memiliki output 403 ton pada tahun 2012, menurut data dari kelompok yang berbasis di Beijing tersebut, sebuah afiliasi dari Departemen Pertanahan dan Sumber Daya. Bullion memperpanjang penurunan tahun ini menjadi 23 persen dan hedge fund memangkas taruhan reli yang terbesar sejak Februari setelah Federal Reserve mengatakan akan memperlambat program pembelian obligasi yang telah memompa stimulus ke pasar global. Itu belum menggoyahkan pembeli di perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut yang mungkin akan melewati India sebagai kon

Bank dan properti rebound, Hang Seng lakukan ayunan

Bloomberg, (25/6) - Bursa Hong Kong berayun antara keuntungan dan kerugian setelah saham-saham perbankan dan properti rebound. Indeks Hang Seng naik 0,1 persen menjadi 19,833.16 pada pukul 1:56 di Hong Kong setelah jatuh sebanyak 2 persen tadi pagi. Hang Seng China Enterprises Index dari perusahaan China daratan turun sebesar 0,8 persen menjadi 8,871.32. Kontrak berjangka pada indeks Hang Seng naik 0,1 persen menjadi 19.811. Index volatilitas pada HSI naik sebesar 1 persen menjadi 27,61, yang menunjukkan bahwa para pemain mengharapkan adanya ayunan sekitar 7,9 persen untuk acuan ekuitas dalam 30 hari ke depan. (brc)

Emas Jatuh Menuju Dua Tahun Terendah Terhadap Stimulus the Fed

Bloomberg (25/6) – Komoditi emas mendekati level terendahnya sejak bulan September 2010 seiring dengan para investor yang menekankan pada prospek dari pengurangan stimulus  moneter oleh pihak the Fed A.S serta pertumbuhan yang lambat di China. Bullion tunai tergelincir sebanyak 0.4% menuju ke level harga $1,276.73 per ons pada jam 12:55 siang di Singapura, sete3lah naik dan terjatuh sebanyak 0.7%, Index emas yang relatif kuat selama 14 hari berada dilevel angka 27.7, berada dibawah level angka 30 yang mengindikasikan kepada beberapa analis yang mempelajari chart technical bahwa sebuah rebound kemungkinan sudah mulai dekat.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-06-25/gold-gains-after-price-drop-as-investors-weigh-buying-fed-plans.html

Saham Asia Jatuh seiring China Jatuh Lebih Dalam Menuju Bear Market

Bloomberg (25/6) – Saham-saham Asia jatuh seiring dengan Index Shanghai Composite China yang turun lebih dari 20% dari level tertingginya dibulan Februari yang lalu, tenggelam lebih dalam menuju kedalam sebuah bear market, yang berada ditengah kecemasan terhadap sebuah krisis uang tunai yang akan mempengaruhi pertumbuhan dalam kondisi ekonomi kedua terbesar didunia. Index MSCI Asia Pacific turun sebanyak 1.2% menuju ke level angka 124.33 pada jam 1:04 siang di Tokyo, yang membalikkan gain sebelumnya sebanyak 0.5%, dengan lebih dari empat saham yang terjatuh untuk tiap saham yang naik dalam acuan tersebut.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-06-25/asian-stocks-drop-led-by-raw-material-producers-on-china.html

Saham China masih tertekan kekhwatiran krisis likuiditas

Bloomberg, (25/6) - Saham-saham China jatuh ke level terendah dalam empat tahun terakhir dan menyeret saham Asia untuk ikut turun di tengah kekhawatiran meningkatnya suku bunga di pasar uang yang akan memperburuk perlambatan ekonomi negara itu. CSI 300 Index dari perusahaan-perusahaan terbesar China merosot 4,8 persen pada pukul 1:15 pm di Tokyo, level terendah sejak Februari 2009 dan mengakumulasi kerugian lima hari menjadi 15 persen. MSCI Asia Pacific Index turun 1,3 persen. Index berjangka Standard & Poor 500 turun 0,4 persen. Ini adalah kekeringan likuiditas yang paling besar di China setidaknya dalam satu dekade terakhir dan meningkatkan kemungkinan PM Li Keqiang untuk menjadi perdana menteri pertama yang gagal memenuhi target pertumbuhan tahunan sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998. 'Bank sentral China mengorbankan rasa sakit jangka pendek untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,' Matthew Sherwood, kepala penelitian investasi pasar dar

Index dolar pertahankan gain dibelakang kejatuhan saham

Bloomberg, (25/6) - Indeks Dollar mencatat gain empat hari di tengah prospek Federal Reserve untuk memangkas pembelian obligasi sejalan dengan penguatan ekonomi. Greenback berada di 0,9 persen dari dua minggu tertinggi terhadap yen sebelum keluarnya data ekonomi AS yang para ekonom katakan akan menunjukkan kenaikan pada harga rumah dan pesanan barang tahan lama. Sementara, volatilitas pada dolar Australia berada di level tertinggi dalam 1,5 tahun di tengah kekhawatiran krisis uang tunai China yang akan mengekang pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor terbesar dari negara Pasifik Selatan itu. 'Dolar mulai benar-benar menemukan momentumnya karena ekonomi mulai menunjukkan akhir dari pelonggaran kuantitatif,' kata Andrew Mei, pedagang dari CMC Markets di Auckland. 'Dolar-yen akan terdorong ke langit.' Indeks Dollar, yang Intercontinental Exchange Inc gunakan untuk memantau mata uang AS terhadap enam mitra dagangnya sedikit berubah pada posisi 82,460 pukul 11:

Sebagian Besar Saham Asia Gain, Index Shanghai Turun Lebih Jauh

MarketWatch (25/6) - HONG KONG — Sebagian besar dari market saham berjangka utama Asia telah mengalami rebound dihari Selasa ini setelah terjadinya kecemasan mengenai penekanan terhadap likuiditas di China yang telah memicu sebuah aksi jual global pada hari sebelumnya, namun saham–saham di Shanghai telah memperpanjang penurunan pada kecemasan mengenai dampak dari tingginya tingkat pasar uang. Index Shanghai Composite jatuh sebanyak 0.8%, sedikit mengalami pemulihan setelah jatuh lebih dari 1% menjelang pembukaan. Acuan Shanghai jatuh sebanyak 5.3% dihari Senin untuk penutupan terburuknya dalam hampir selama empat tahun terakhir, seiring dengan kecemasan bahwa keberatan Beijing untuk mengurangi kondisi likuiditas yang ketat dalam pasar uang intraday akan mempengaruhi bank-bank yang kecil dan berukuran sedang serta para peminjam dana.(tito) http://www.marketwatch.com/story/asia-stocks-mostly-gain-but-shanghai-down-further-2013-06-24

Saham Asia Meningkat seiring Eksportir Jepang Bangkit Terhadap Pelemahan Yen

Bloomberg (25/6) – Saham-saham Asia meningkat, mengalami rebound dari enam bulan terendahnya, seiring dengan para eksportir Jepang yang gain seiring pelemahan mata uang yen, gain terbatasi seiring dengan saham-saham China yang memperpanjang penurunan terhadap kecemasan pada sebuah krisis uang tunai yang akan mempengaruhi pertumbuhan. Index MSCI Asia Pacific gain sebanyak 0.3% menuju ke level angka 126.15 pada jam 11:38 pagi di Tokyo, yang menghapus penurunan sebelumnya sebanyak 0.4%. dengan hampir sebanyak tiga saham yang naik untuk tiap dua saham yang jatuh, acuan tersebut jatuh sebanyak 13% dari level tertingginya tahun ini pada tanggal 20 Mei pekan lalu hingga hari Senin kemarin setelah pernyataan dari ketua the Fed untuk mengurangi upaya stimulus jika pertumbuhan berkesinambungan, dan tingkat pasar uang di China naik menuju rekor tertingginya.(tito)

Minyak WTI Jatuh pasca Gain Terbesar selama Tiga Pekan Terakhir

Bloomberg (25/6) – Minyak mentah WTI jatuh setelah peningkatan terbesarnya dalam tiga pekan terakhir, sebuah laporan dari pihak pemerintah kemungkinan akan memperlihatkan tumpukan cadangan A.S yang mengalami penurunan. Kontrak berjangka tergelincir sebanyak 0.4% di New York, memangkas gain sebanyak 1.6% dihari Senin kemarin, sementara itu cadangan minyak mentah kemungkinan jatuh sebanyak 2 Juta barel pada pekan lalu, berdasarkan survey dari Bloomberg sebelum rilis laporan dari pihak Energy Information Administration pada hari Rabu besok. Minyak WTI untuk pengiriman bulan Agustus tergelincir sebanyak 37 sen menuju ke level harga $94.81 per barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange dan berada dilevel harga $94.84 pada jam 9:57 pagi waktu Sidney, sementara itu volume seluruh kontrak berjangka yang ditransaksikan berada sebanyak 27% dibawah rata-rata 100 hari, kontrak tersebut meningkat sebanyak $1.49 menuju ke level harga $95.18 hari Senin kemari

Saham Australia Turun seiring Kecemasan di China

MarketWatch (25/6) - LOS ANGELES – Saham-saham Australia jatuh dihari Selasa, dengan kerugian yang memegang peranan penting setelah sebuah sebuah penurunan yang tajam dalam sesi sebelumnya yang terpicu oleh kecemasan mengenai sebuah krisis uang tunai di China, yang merupakan mitra dagang terbesar negara tersebut. Index S&P/ASX 200 turun sebanyak 0.2% berada dilevel angka 4,661.60, meski saham-saham disektor perbankan yang hanya memiliki gain yang kecil, sementara itu saham grup perbankan Australia & New Zealand naik sebanyak 0.5% dan juga Commonwealth Bank of Australia yang lebih tinggi sebanyak 0.5%, kecemasan mengenai pertumbuhan ekonomi di China lebih memberatkan pada saham disektor pertambangan. Acuan index S&P/ASX 200 pada saat ini berada sebanyak 0.2% lebih tinggi untuk tahun ini, dengan hampir melepaskan gainnya untuk tahun 2013 ini.(tito) http://www.marketwatch.com/story/australia-stocks-down-as-china-worries-hover-2013-06-24

Ekuitas Berjangka China Memberi Sinyal Bear Market dalam Saham

Bloomberg (25/6) – Index saham berjangka China terjatuh, yang memberi sinyal bahwa Index CSI 300 kemungkinan memperpanjang sebuah penurunan yang menariknya masuk menuju kedalam sebuah bear market dihari Senin kemarin. Index CSI 300 yang akan berakhir dibulan Juli turun sebanyak 1.7% menuju ke level angka 2,122 pada jam 9:27 pagi waktu lokal. Index Shanghai Composite turun sebanyak 5.3% menuju ke level angka 1,963.24 pada hari Senin kemarin, sementara Index CSI 300 turun sebanyak 6.3% menuju ke level angka 2,171.21, acuan tersebut telah mengalami penurunan terbesarnya sejak tanggal 31 Agustus 2009 setelah pihak bank sentral memberi sinyal dalam mempertahankan upayanya untuk mengurangi pemberian pinjaman yang spekulatif, Index tersebut telah jatuh sebanyak 22% dari penutupan tertingginya ditahun ini pada tanggal 6 Februari yang lalu, sementara Index Shanghai Composite turun sebanyak 19%.(tito)

Emas Bergerak Naik seiring Pejabat the Fed Mengurangi Stimulus

Reuters (25/6) - SINGAPORE – Emas bergerak naik pada hari Selasa ini seiring dengan dollar yang melemah setelah dua pejabat tinggi the Fed yang mengurangi sebuah akhir stimulus moneter yang akan segera terjadi dalam waktu dekat. Bullion masih turun lebih dari 7% sejak awal pembukaan pada pekan lalu sehubungan dengan kecemasan terhadap sebuah akhir yang lebih awal pada pembelian obligasi the Fed serta sebuah krisis uang tunai yang terjadi di China.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/25/markets-precious-idUSL3N0F101K20130625

Saham Hong Kong Kemungkinan dibuka Lebih Rendah, Fokus Terhadap China

Reuters (25/6) - Saham-saham Hong Kong kemungkinan diawali lebih lemah dihari Selasa ini seiring dengan investor yang bersiap untuk dibukanya market yang pertama dari dua operasi pasar di Daratan utama guna mengukur tingkat dari krisis uang tunai yang telah meningkatkan kecemasan terhadap sebuah krisis perbankan. Sementara itu saham-saham China telah mengalami penurunan harian terburuknya selama hampir empat tahun terakhir dihari Senin kemarin, dengan sektor keuangan yang terpukul oleh kecemasan bahwa pihak bank sentral akan mempertahankan arus uang dan pertumbuhan ekonomi dapat menurun dengan tajam. Index Hang Seng terjatuh dihari Senin kemarin untuk hari keempat berturut, mengakhiri penutupan sebanyak 2.2% berada dilevel angka 19,814 poin, Index China Enterprises turun sebanyak 3.2% menuju ke level terendahnya sejak bulan Oktober 2011.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/25/markets-hongkong-stocks-preopen-idUSL3N0F105720130625

Saham Jepang Goyah dalam Awal Perdagangan Fluktuatif

MarketWatch (25/6) - HONG KONG – Saham-saham Jepang berayun diantara gain yang ringan dan juga loss dalam sebuah perdagangan yang fluktuatif diawal hari Selasa ini, dengan beberapa perusahaan keuangan dan juga pelayaran yang menyediakan dukungan tepat sehari setelah ekuitas lokal yang telah membalikkan gain awal yang kuat terhadap kecemasan mengenai sebuah krisis uang tunai dalam market interbank di China. Sementara itu Index Nikkei ditransaksikan secara datar dan Index Topix yang lebih luas berada sebanyak 0.2% lebih rendah setelah keduanya mengalami perubahan arah hingga beberapa kali.(tito) http://www.marketwatch.com/story/japan-stocks-waver-in-choppy-early-trade-2013-06-24

Index Nikkei diperkirakan Memperpanjang Penurunan Terhadap China

Reuters (25/6) - TOKYO – Index Nikkei Jepang siap untuk ditransaksikan dibawah level angka 13,000 pada hari Selasa ini, seiring dengan sentiment yang tersisa mengenai tekanan dalam sistem perbankan China dan juga rencana pihak the Fed untuk memutar kembali program stimulusnya dikemudian hari pada tahun ini. Sementara itu para trader telah memperkirakan melemahnya yen untuk membantu membatasi penurunannya. Para pemain market mengatakan bahwa Index Nikkei kemungkinan ditransaksikan diantara level angka 12,900 menjadi 13,200 pada hari Selasa ini setelah jatuh sebanyak 1.3% menuju ke level 13,062.78 dihari Senin kemarin. Index Nikkei di Chicago ditutup pada level angka 13,020, naik sebanyak 0.08% dari penutupan di Osaka yang berada dilevel angka 13,010. Acuan Index tersebut telah jatuh sebanyak 18% sejak mencapai level tertingginya selama 5 ½ tahun pada tanggal 23 Mei yang lalu, yang dipengaruhi oleh lambatnya pertumbuhan di China, kecemasan terhadap stimulus the Fed serta ke

Saham Asia Jatuh dipimpin oleh Produsen Bahan Mentah

Bloomberg (25/6) – Saham-saham Asia menurun seiring dengan produsen bahan mentah yang jatuh ditengah kecemasan terhadap sebuah krisis uang tunai di China yang akan memangkas pertumbuhan dalam kondisi ekonomi terbesar kedua didunia. Sementara itu Index MSCI Asia Pacific tergelincir sebanyak 0.1% menuju ke level angka 125.72 pada jam 9:04 pagi di Tokyo, sedangkan market di China dan Hong Kong masih belum dibuka.(tito)

Saham Berjangka Asia Jatuh ditengah Krisis Uang Tunai di China

Bloomberg (25/6) – Ekuitas berjangka dari Hong Kong hingga China dan juga Australia terjatuh, dengan saham-saham China yang siap untuk memperpanjang penurunan yang telah mendorong saham Negara tersebut menuju kedalam sebuah bear market yang berada ditengah kecemasan bahwa sebuah krisis uang tunai akan memangkas pertumbuhan ekonomi. Index berjangka Hang Seng di Hong Kong terjatuh sebanyak 1.2% dan kontrak berjangka pada Index China A50 telah mundur sebanyak 1.3%, sementara itu Index S&P/ASX 200 Australia telah menurun sebanyak 0.6%. Selain itu Index Standard & Poor’s 500 telah bertambah sebanyak 0.2%, yang memberi sinyal bahwa acuan tersebut dapat memangkas penurunan kemarin hari sebesar 1.2%, Index Nikkei 225 Jepang sedikit berubah di Chicago dari penutupan di Osaka. Index CSI 300 jatuh sebanyak 6.3% pada hari kemarin, merupakan yang terbanyak sejak bulan Agustus 2009, yang mengambil penurunan dari level tertingginya tahun ini hingga lebih dari 20%, bank sentral

Saham AS turun tajam, Dow turun 140 poin

MarketWatch (25/6) SAN FRANCISCO — Saham AS berakhir turun tajam pada hari Senin, mengikuti penurunan sebesar 5,3% di saham Shanghai semalam didorong oleh kecemasan atas perekonomian China dan sistem perbankan. Namun, saham-saham di Wall Street memangkas beberapa kerugian mereka pada sore hari setelah para pejabat Federal Reserve berusaha untuk mengecilkan pembicaraan mengurangi program pembelian obligasi bank sentral. Pekan lalu, Indeks S&P 500 turun sebesar 2,1% di tengah kekhawatiran The Fed akan mulai menarik kembali stimulus moneter akhir tahun ini jika ekonomi membaik lebih lanjut. Setelah menjatuhkan sebesar 248 poin selama sesi perdagangan, Dow Jones Industrial Average ditutup turun sebanyak 139,84 poin, atau sebesar 0,9%, di level 14,659.56. Selama sesi, indeks Dow Jones menyentuh level terendah dilevel 14,551.27, dan kembali menguat menuju kea rah yang positive dan, mencapai mencapai level tertinggi di level14,795.79.(izr)

Mengupas Kerugian saham AS pada komentar dovish The Fed

MarketWatch (25/6) SAN FRANCISCO — Mengupas penurunan Saham AS pada Senin yang pembalikan dramatis setelah pejabat Federal Reserve membuat komentar dovish pada pertemuan bank sentral pekan lalu dan aksi jual pasar berikutnya. Saham di Wall Street telah turun tajam di pembukaan, dengan indeks Dow Jones jatuh hampir 250 poin setelah saham Shanghai merosot tajam sebesar 5,3% karena peningkatan kecemasan atas krisis likuiditas di China. Pekan lalu, Indeks S&P 500 turun sebesar 2,1% di tengah kekhawatiran The Fed akan mulai menarik kembali stimulus moneter akhir tahun ini jika ekonomi membaik.(izr)

Karena masalah likuiditas China, bursa HK terseret turun

Hong Kong, AFP (24/06) – Saham-saham Hong Kong dan Shanghai merosot pada perdagangan Senin setelah pihak otoritas China menunjukkan bahwa mereka tidak mau untuk memompa dana segar ke pasar meskipun terjadi krisis uang tunai yang memeras aliran likuiditas di perbankan China daratan. Kerugian pasar ini meambahkan atmosfer kegelisahan setelah pasar global terpukul dengan pengumuman Federal Reserve AS pekan lalu bahwa mereka kemungkinan akan mulai mengikat pinggang program stimulusnya tahun ini. Di Hong Kong indeks Hang Seng ditutup melemah 2,22 persen, atau 449,33 poin pada posisi 19,813.98 dengan volume sebesar HK$77.41 milyar. Sementara, indeks komposit Shanghai merosot 5,30 persen, atau 109,85 poin, menjadi 1,963.24 pada volume transaksi 88,0 miliar yuan, kerugian terbesar sejak 31 Agustus 2009. Investor terbawa dalam kepanikan pada hari Senin setelah Bank Rakyat China (PBoC) memerintahkan para bank kreditur untuk memperkuat manajemen likuiditasnya, yang analis katakan mu

Saham-saham Asia Menuju Kerugian Bulanan Terbesar Dalam Setahun Karena Cina

June 24 (Bloomberg) -- Saham-saham Asia menurun, dengan indeks patokan regional menuju kerugian bulanan yang  terburuk dalam setahun karena saham-saham Cina memasuki bear market di tengah krisis uang tunai di sektor perbankan. Indeks MSCI Asia Pacific turun 2 % menjadi 125,23 pada pukul 04:09 sore di Hong Kong, membawa penurunan bulan ini menjadi 7,1 %. Lebih dari tiga saham turun untuk setiap satu yang menguat. Indeks itu turun 2,3 % pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa langkah-langkah stimulus the Fed untuk ekonomi AS mendekati akhir dan memburuknya kondisi pinjaman antar bank di Cina. 'Volatilitas pasar mungkin akan cukup tinggi minggu ini,' menurut Vasu Menon, kepala peneliti di OCBC Bank Ltd di Singapura, mengatakan kepada Bloomberg TV. Volatilitas indeks untuk Nikkei 225 Stock Average Jepang dan Indeks Hang Seng Hong Kong keduanya naik. Indeks Volatilitas Nikkei Stock Average naik 3,5 % dan Indeks Volatilitas HSI melonjak 18 %. (riko)

Saham Eropa sedikit berubah

Bloomberg, (10/6) - Saham-saham di Eropa sedikit berubah setelah mengalami penurunan tiga minggu berturut-turut. Indeks Stoxx Europe 600 turun sebesar 0,1 persen di 295,09 pada pukul 08:08 am di London. Indeks itu telah jatuh sebanyak 5 persen sejak 22 Mei di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengurangi program pembelian obligasi karena ekonomi AS yang dirasakan terus menguat. Laporan ekonomi di Amerika minggu ini mungkin menunjukkan tingkat penjualan ritel yang naik selama bulan Mei dan persediaan bisnis meningkat di bulan April, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom. Di Eropa, Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa negara-negara kawasan euro harus mengikuti Jerman dalam hal pengetatan anggaran dan membentuk kembali pasar tenaga kerja guna kembali kepada pertumbuhan ekonomi. Para pemimpin Eropa saat ini masih berjuang untuk menahan terjadinya resesi dan meningkatnya pengangguran, kata Merkel pada tanggal 8 Juni lalu, menambahkan bahwa 17 negara angg

Ikuti kejatuhan regional, bursa Jepang berakhir rendah

Bloomberg, (24/6) - Kekhawatiran seputar krisis uang tunai di China yang mencuat sejak menjelang akhir pekan lalu berlanjut pada awal perdagangan pekan ini yang diisyaratkan dengan pelemahan saham-saham berorientasi bisnis di China di tengah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia tersebut. Indeks Topix kehilangan 0,9 persen menjadi 1,089.64 pada penutupan perdagangan di Tokyo, setelah naik 1,2 persen. Sementara, Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,3 persen menjadi 13,062.78. Indeks-indeks dikawasan regional sebagian besar juga turun karena kekhawatiran tentang China dan di tengah aksi jual lanjutan setelah Federal Reserve mengisyaratkan pemangkasan pembelian aset akhir tahun ini. Kekhawatiran tentang krisis uang tunai China tumbuh pekan lalu setelah suku bunga kredit antar bank melonjak ke rekor tertinggi. Baik Goldman Sachs dan China International Capital Corp menguurangi perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto untuk Chin tahun 2013 da

H-shares HK mencatat kerugian tahunan terbesar ditengah krisis uang tunai

Bloomberg, (24/6) - Saham-saham Hong Kong melemah, dengan indeks dari perusahaan China menuju penurunan terbesarnya tahun ini karena anjloknya harga-saham tersebut di tengah kekhawatiran krisis uang tunai di ekonomi terbesar dunia tersebut yang akan merugikan pertumbuhan ekonomi. Hang Seng China Enterprises, Index perusahaan China daratan turun 3,4 persen menjadi 8,923.55 pada pukul 2:18 di Hong Kong, menuju penurunan yang paling tajam sejak 10 November 2011. Shanghai Composite Index, yang melacak pasar saham China daratan juga jatuh 4,7 persen. Sementara itu , Index CSI 300 dari perusahaan terbesar di negara itu anjlok 5,6 persen, penurunan tertajam dalam lebih dari dua tahun terakhir dan sedang menuju 21 persen koreksi dari level tertinggi 6 Februari dan yang biasa disebut dengan pasar bearish. Indeks Hang Seng turun 2,3 persen menjadi 19,805.25 dengan volume perdagangan 40 persen di atas 30-hari rata-rata intraday. (brc)

Emas Jatuh Terhadap Penguatan Dollar, Demand Fisik Teredam

Reuters (24/6) - SINGAPORE – Emas telah memperpanjang penurunan pekan lalu sebanyak 7% dihari Senin ini, yang dipengaruhi oleh menguatnya dollar, kekhawatiran terhadap sebuah akhir yang lebih cepat bagi stimulus the Fed dan juga kecemasan pada krisis uang tunai di China. Namun jatuhnya harga telah gagal untuk memulihkan demand fisik sebanyak ketika bullion jatuh terbanyak dalam 30 tahun terakhir dibulan April yang lalu. Para investor juga berlanjut untuk mencampakkan terhadap kepemilikan dalam ETF, terlepas dari daya tarik logam tersebut ataupun yang biasa disebut sebagai asset safe-haven, sementara itu emas Comex jatuh sebanyak $2 menuju ke level harga $1,290.10.(tito) http://www.reuters.com/article/2013/06/24/markets-precious-idUSL3N0F00AQ20130624

Saham Asia Menurun Terhadap Outlook China

Bloomberg (24/6) – Saham-saham Asia menurun, dengan acuan Index regional yang sedang menuju ke penurunan bulanan terburuknya dalam setahun terakhir, seiring dengan Goldman Sachs Group Inc. yang memangkas estimasi pertumbuhannya terhadap China yang berada ditengah kecemasan pada krisis uang tunai disektor perbankan dalam kondisi ekonomi kedua terbesar didunia. Industrial & Commercial Bank of China Ltd., yang merupakan pemberi pinjaman terbesar didunia, turun sebanyak 2.4% di Hong Kong, yang telah naik hanya selama satu hari dibulan Juni, dan juga BHP Billiton Ltd., yang merupakan perusahaan pertambangan No.1 telah turun sebanyak 3%, menarik Index S&P/ASX 200 Australia menjadi lebih rendah. Sementara itu Index MSCI Asia Pacific tergelincir sebanyak 1.2% menuju ke level 126.18 pada jam 12:18 siang di Hong Kong, terdapat dua saham yang terjatuh untuk tiap satu saham yang naik, acuan tersebut turun sebanyak 2.3% pada pekan lalu yang berada ditengah kecemasan bahwa acu

Minyak WTI Mendekati Dua Pekan Terendah Terhadap Lambatnya Pemulihan Ekonomi China

Bloomberg (24/6) – Minyak mentah WTI ditransaksikan hingga mendekati harga terendahnya dalam lebih dari dua pekan terakhir terhadap spekulasi bahwa pemulihan kondisi ekonomi China dapat terancam oleh keterbatasan uang tunai, sebuah acuan dari momentum teknis minyak mentah tersebut yang tersendat. WTI untuk pengiriman bulan Agustus turun sebanyak 2 sen berada dilevel harga $93.48 per barel, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada jam 1:13 siang, waktu Sidney, dengan volume keseluruhan dari kontrak berjangka yang ditransaksikan berada sebanyak 12% diatas rata-rata 100 hari, kontrak tersebut turun sebanyak 1.5% sejumlah $1.45 menuju ke level harga $93.69 pada tanggal 21 Juni pekan lalu, yang merupakan penutupan harga terendahnya sejak tanggal 4 Juni yang lalu. Brent oil untuk settlement dibulan Agustus turun sebanyak 40 sen dilevel harga $100.51 per barel pada ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, tingkat acuan Eropa tersebut berada

Dollar Naik Menuju 2 Pekan Tertinggi Versus Yen

Bloomberg (24/6) – Dollar naik menuju dua pekan tertingginya versus yen menjelang rilis data yang dapat ditambahkan terhadap perihal pengurangan pembelian obligasi the Fed. Mata uang A.S menguat menjelang rilis data pada esok hari yang kemungkinan dapat memperlihatkan peningkatan pesanan terhadap barang tahan lama serta harga perumahan yang mulai pulih, sementara itu ketua Fed Bank of Dallas Richard Fisher akan berbicara mengenai kebijakan moneter di London pada hari Senin ini. Yen melemah terhadap sebagian besar pesaing utamanya seiring dengan pihak koalisi otoritas Jepang yang telah menang banyak pada pemilihan di Tokyo, yang telah memberi sinyal dukungan untuk Perdana Menteri Shinzo Abe, sementara itu penurunan mata uang euro telah teredam sebelum rilis data survey sentiment di Jerman. Greenback naik naik sebanyak 0.7% menuju ke level 98.61 yen pada jam 11:52 di Tokyo, yang merupakan level tertingginya sejak tanggal 11 Juni yang lalu, dengan gain sebanyak 3.8% 3.8% di

Tingkat Uang China Jatuh Terhadap Target Pengurangan PBOC

Bloomberg (24/6) – tingkat acuan uang China dimarket telah jatuh untuk hari kedua, yang memperpanjang sebuah kemunduran dari rekor tertingginya, terhadap target sinyal suntikan dana yang digunakan untuk mengurangi sebuah krisis uang yang mengancam untuk memperburuk perlambatan kondisi ekonomi. Pinjaman Interbank telah tercatat dalam jam akhir perdagangan pada tanggal 20 dan 21 Juni pekan lalu yang berada dibawah harga pasar, berdasarkan data Bloomberg. Pihak BOC mengatakan bahwa Negara tersebut harus menyempurnakan kebijakannya secara tepat, berdasarkan ringkasan dari sebuah pernyataan dihari Minggu kemarin pada pertemuan kuartal kedua komite kebijakan moneter di Beijing.(tito)

Saham Berjangka China Memberi Sinyal Penurunan Ekuitas

Bloomberg (24/6) – Saham berjangka China terjatuh, hal tersebut memberi sinyal terhadap kemungkinan bahwa Index acuan memperpanjang kemerosotan selama tiga pekan terakhir. Index CSI 300 yang akan berakhir dibulan Juni tergelincir sebanyak 0.7% menuju ke level 2,288.6 pada jam 9:25 pagi di Shanghai. Index Shanghai Composite telah menurun sebanyak 0.5% menuju ke level 2,073.1 pada tanggal 22 Juni, Index tersebut turun sebanyak 4.1% pekan lalu, yang merupakan penurunan terbanyak dalam empat bulan terakhir, Index CSI 300 turun sebanyak 0.2% menuju ke level 2,317.39, sementara Index Hang Seng China Enterprises telah mundur sebanyak 0.3%, sedangkan Index ekuitas Bloomberg China-US meningkat sebanyak 0.9%.(tito)

Saham Jepang Berayun dari Gain, Penurunan pada Sektor Keuangan, Eksportir

Bloomberg (24/6) – Saham-saham Jepang berayun antara gain dan juga loss seiring dengan perusahaan disektor keuangan yang melonjak sementara saham-saham sektor permesinan jatuh, para ekportir telah membalikkan gain bahkan seiring dengan melemahnya mata uang yen. Para developer, broker dan juga pemberi pinjaman konsumen telah memimpin gain diantara 33 grup industri Index Topix, para produsen mesin memimpin penurunan pada acuan yang lebih luas. Index Topix jatuh sebanyak 0.2% menuju ke level 1,097.11 pada jam 10:42 pagi di Tokyo, setelah kenaikan sebelumnya sebanyak 1.2%, volume yang ada berada sebanyak 44% dibawah rata-rata intraday 30 hari, Index Nikkei 225 mundur sebanyak 0.3% menuju ke level 13,197.40. Para eksportir mundur bahkan seiring dengan mata uang yen yang terjatuh sebanyak 0.3% terhadap dollar, ditransaksikan pada level angka 98.19 pada jam 10:43 di Tokyo, mata uang Jepang telah mundur terhadap greenback sejak tanggal 14 Juni yang lalu, yang merupakan penurunan

Emas positif, namun penurunan mingguan adalah yang terbesar sejak September 2011

New York, 21/06 (Reuters) – Emas naik 1,3 persen pada Jumat, rebound dari hampir terendahnya dalam 3 tahun terakhir, namun dalam seminggu itu harga masih turun selama hampir 2 tahun setelah indikasi eksplisit yang kuat Federal Reserve AS yang akan mengakhiri stimulus memicu kekacauan di pasar global. Meskipun Jumat menguat, spot gold masih melemah 7 persen selama seminggu, penurunan mingguan terbesar sejak jatuh dari rekor tertingginya pada bulan September 2011. Bargain hunting oleh para investor dan pembeli fisik membantu mengontribusi peningkatan margin 25 persen di emas berjangka AS. Pasar ekuitas dan Treasuries AS yang lebih stabil, juga membuat investor emas untuk mengambil napas pasca penurunan 5,5 persen Kamis. 'Kami telah mengalami dorongan penjualan emas akibat margin call di pasar modal. Kondisi tersebut telah diperburuk aksi jual kemarin dan memungkinkan pasar emas untuk berkonsolidasi positif hari ini, 'kata Bill O'Neill, mitra investasi komoditas

Index Nikkei Naik Terhadap Pelemahan Yen, Hasil Voting Tokyo Mengangkat Mood

Reuters (24/6) – Index Nikkei Jepang telah meningkat sebanyak 1.4% pada hari Senin ini, memperpanjang gain dari sesi yang sebelumnya, dibalik dari pelemahan mata uang yen dan juga setelah kemenangan dari partai penguasa Jepang dalam pemilihan umum Tokyo Metropolitan Assembly elections dihari Minggu kemarin. Sementara itu mata uang yen telah melemah sebanyak 0.6% terhadap dollar menuju ke level harga 98.40 yen, yang merupakan sebuah level yang tidak pernah terlihat sejak tanggal 11 Juni yang lalu. Index Nikkei telah naik sebanyak 180.25 poin berada dilevel 13,410.38 setelah peningkatan sebanyak 1.7% pada hari Jumat pekan lalu, sementara Index Topix yang lebih luas telah bertambah sebanyak 1% menuju ke level 1,110.48.(tito) http://in.reuters.com/article/2013/06/24/us-markets-japan-stocks-idINBRE95M0JM20130624

Saham Berjangka Hong Kong, Australia Jatuh Terhadap Kecemasan Stimulus the Fed

Bloomberg (24/6) – Saham berjangka di Hong Kong serta Australia terjatuh seiring dengan kecemasan terhadap pengurangan stimulus the Fed yang berlanjut membebani pada saham-saham diwilayah tersebut, sedangkan ekuitas berjangka telah meningkat di Jepang. Index S&P/ASX 200 Australia telah mundur sebanyak 0.7% dan Index Hang Seng tergelincir sebanyak 1.2%, Index Nikkei 225 Jepang yang akan berakhir dibulan September ditransaksikan dilevel 13,420 dalam pre-market di Osaka pada jam 8:05 pagi waktu lokal dibandingkan dengan penutupan pada level 13,340 di Chicago tanggal 21 Juni pekan lalu, sementara Index NZX 50 New Zealand naik sebanyak 0.2%. Index Hang Seng China Enterprises mundur sebanyak 1.1% di Hong Kong, sedangkan Index Ekuitas Bloomberg China-US naik sebanyak 0.9% di New York pda tanggal 21 Juni pekan lalu.(tito) http://www.bloomberg.com/news/2013-06-23/hong-kong-australian-stock-futures-fall-on-fed-stimulus-concern.html

Saham Berjangka Asia Jatuh Pasca Rebound Saham A.S seiring Jatuhnya Yen

Bloomberg (24/6) – Ekuitas berjangka dari Hong Kong hingga Australia jatuh, hal tersebut memberi sinyal terhadap kemungkinan bahwa saham-saham telah memperpanjang kemerosotan secara global yang terjadi dipekan lalu, seiring dengan para investor yang berlanjut untuk meringkas terhadap prospek dari pengurangan stimulus dari pihak the Fed. Sementara itu Index Standard & Poor’s 500 telah mundur sebanyak 0.2% setelah acuan tersebut mengalami rebound pada tanggal 21 Juni pada pekan lalu. Index Hang Seng jatuh sebanyak 1.2% di Hong Kong dan Index S&P/ASX 200 Australia telah  menurun sebanyak 0.7%, Index Nikkei 225 ditutup pada level angka 13,340 di Chicago pada pekan lalu, turun dari level 13,370 pada penutupan di Osaka. Index tersebut ditransaksikan dilevel angka 13,420 dalam pre-market pada jam 8:05 pagi waktu lokal seiring dengan melemahnya mata uang yen untuk hari keenam terhadap greenback, sementara itu dollar naik terhadap 10 dari 16 mata uang utama lainnya, dan m